KUALA KURUN – Saat ini, kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Lapak Jaru Kuala Kurun, menjadi primadona untuk dikunjungi wisatawan. Saat memasuki musim liburan, kawasan dengan luas 4.119 hektare tersebut selalu ramai dikunjungi dari dalam, maupun luar daerah.
“Untuk semakin meningkatkan jumlah wisatawan, kami ingin pengembangan objek wisata dilakukan secara berkesinambungan, khususnya di kawasan Tahura Lapak Jaru,” ucap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Iceu Purnamasari, Jumat 3 Januari 2020 pagi.
Selama beberapa tahun terakhir ini, kata dia, pengembangan objek wisata di kawasan Tahura Lapak Jaru sudah berjalan cukup baik. Dimulai dari penataan blok, penanaman buah-buahan lokal, serta pembangunan berbagai fasilitas penunjang seperti kolam renang, rumah pohon, pendopo, out bound, dan lainnya.
“Letak kawasan Tahura Lapak Jaru yang tidak jauh dari pusat Kota Kuala Kurun, memang sangat strategis untuk dikembangkan menjadi lebih baik. Kami yakin dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, pasti akan berdampak positif bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tuturnya.
Legislator dari daerah pemilihan (dapil) I mencakup Kecamatan Kurun, Mihing Raya, dan Sepang ini mengatakan, akan mendukung upaya pengembangan objek wisata yang menjanjikan di Kabupaten Gumas, sehingga akan mampu menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung.
“Daerah kita ini memiliki banyak objek wisata yang sangat menarik, baik itu wisata alam, budaya, dan sejarah. Selain upaya pengembangan, kita juga harus kreatif dan memiliki inovasi untuk promosi, sehingga semakin menarik minat wisatawan untuk datang,” ujar Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) ini.
Sementara itu, Bupati Gumas Jaya S Monong mengakui, telah mempersiapkan tiga program unggulan, yakni smart farming, smart tourism, dan smart human resources. Khusus untuk smart tourism, ada tiga objek wisata yang disiapkan, yakni kawasan Tahura Lapak Jaru, objek wisata Batu Suli, dan Betang Tumbang Anoi.
“Harus diakui, sebenarnya ada banyak objek wisata yang kita miliki, namun dengan keterbatasan anggaran dan waktu, maka kami akan lebih fokus pada pengembangan tiga objek wisata tersebut,” pungkasnya.
(sid/matakalteng.com)
Discussion about this post