BUNTOK – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) telah menggelar Musyawarah Daerah (Musda) III bertempat di Aula Afiat Buntok, Jumat 26 Agustus 2022.
Selain dihadiri jajaran pengurus Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, juga dihadiri sejumlah pihak dari Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Palangka Raya sebagai pihak yang bersinergi dengan AMAN dalam menjalankan segala programnya di bidang masyarakat hukum adat.
Kepada sejumlah media, Abriansyah yang membidangi Koordinator dan Komunikasi pada Yayasan BOS Palangka Raya menjelaskan bahwa dengan adanya Musda III AMAN kali ini tentunya juga ada keterkaitannya dengan pengusulan masyarakat hukum adat di Desa Sungai Jaya, Kecamatan Dusun Hilir.
Sebelumnya pihaknya sendiri sudah pernah mengusulkan pada tahun 2017 lalu agar hutan adat Desa Sungai Jaya dikembalikan kepada Kementerian, akan tetapi hal tersebut belum terlaksana dikarenakan masih ada satu syarat yang belum terpenuhi, yaitu belum adanya pengakuan resmi dari Pemerintah Kabupaten Barito Selatan untuk menyatakan bahwa masyarakat hukum adat Sungai Jaya itu ada.
“Karena dalam permendagri 52 itu mewajibkan adanya identitas resmi sebagai masyarakat hukum adat, misalkan seperti mendapatkan KTP suatu Desa, kampung atau komunitas apa pun itu, mereka harus mendapatkan pengakuan dari pemerintah daerahnya sendiri bahwa mereka itu ada, yang dibuktikan dengan adanya wilayah adat, pemerintahan adat, sejarah adat dan ada kekayaan adatnya, jadi ada lima hal yang belum terpenuhi untuk meminta pengakuan pemerintah terkait dengan keberadaan kita sebagai masyarakat hukum adat,” jelas Abariansyah.
Selain itu dia juga menjelaskan,sejauh ini Yayasan Borneo Orangutan Survival yang disingkat BOS, diketahui bergerak di bidang konservasi orangutan dan bagi yang belum memahami hal ini tentunya bertanya tanya hubunganya dengan orangutan dan kami akan jelaskan hal tersebut.
“Karena jika BOS ini hanya memikirkan orangutan saja tanpa memikirkan dan melibatkan masyarakat dan hal lainnya yang berkaitan, tentunya program konservasi orangutan dan habitatnya tidak akan jalan tanpa masyarakat selain itu program BOS sendiri lebih besar dalam hal pemberdayaan masyarakat, maka dari itu dengan adanya MUSDA III AMAN kali ini saya berharap segala program yang dicanangkan bagi masyarakat akan bisa berjalan sesuai dengan keinginan kita bersama,” jelasnya.
(bry/matakalteng.com)
Discussion about this post