SAMPIT – Pemerintah Daerah (Pemda) Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar Wayang Kulit Banjar. Kesenian budaya itu diselenggarakan setelah puluhan tahun tak digelar. Kesenian yang hampir hilang digerus zaman itu diharapkan dapat hidup kembali di Kotim.
“Wayang Kulit Banjar ini masih dalam rangka Festival Budaya Habaring Hurung. Karena itu sifatnya budaya daerah lalu kami mengundang mereka,” kata Bupati Kotim Halikinnor, Sabtu 11 Maret 2023.
Itu ia katakan di sela-sela menyaksikan pagelaran Wayang Kulit Banjar itu. Disebutnya, wayang kulit yang permainannya menggunakan bahasa Banjar itu telah lama tak pernah diselenggarakan hampir puluhan tahun. Padahal kesenian tersebut salah satu kebudayaan yang juga dimiliki Kotim sebelumnya.
Namun sayangnya, seniman di bidang tersebut sudah tidak ada bahkan tidak ada yang mewarisi lagi di Kotim. Oleh sebab itu, agar generasi muda mengetahui keberadaan adanya wayang kulit menggunakan bahasa lokal, pihaknya menggunakan Panca Lima Group dari Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan.
“Dulu kita ada punya bahkan informasi yang saya dengar peralatan misalnya seperti wayang dan segala macam itu lengkap ada di Cempaka. Dulu dalangnya Idrus tapi setelah beliau meninggal tidak ada lagi yang meneruskan. Saya berharap dengan adanya pergelaran ini rindu masyarakat khususnya lokal terobati. Kedepan bisa saja kita mengagendakan lagi sehingga generasi muda lebih mengenal lagi,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=107522 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post