SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) menargetkan kasus stunting atau kasus gagal tumbuh pada anak menjadi 15 Persen pada tahun 2024 nanti di wilayah setempat.
Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, kasus stunting di wilayahnya dalam tempo dua tahun harus terjadi penurunan lebih dari 50 persen.
“Keberhasilan upaya menurunkan kasus stunting di Kotim saat ini masih 32 persen menjadi 15 persen pada tahun 2024 nanti,” katanya saat membuka kegiatan rapat audit stunting Kabupaten Kotim, Kamis 14 Juli 2022.
Disebutnya, Kotim belum lama ini mendapat penghargaan dengan predikat terbaik pertama percepatan penanganan stunting yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Tidak dipungkiri bangga terhadap pemberian predikat tersebut, namun itu harus bisa membuat penurunan stunting secara real di lapangan. “Sekarang itu sudah bukan zamannya memainkan data, kalau memang di lapangan jelek ya jelek. Jadi harus sesuai di lapangan atau real,” imbuhnya.
Oleh sebab itu,untuk melakukan penurunan stunting hingga mencapai target yang diinginkan perlunya kerja keras dan sinergitas semua instansi yang ada di wilayah ini serta masyarakat. Pasalnya kasus penangan stunting ini tidak semudah melakukan pembangunan fisik yang dalam setahun bisa terlihat wujudnya.
“Kalau penangan stunting ini perlu kegigihan, keuletan kebersamaan kita semua. Apalagi stunting ini bisa diderita siapa saja sekalipun orang mampu. Karena stunting ini harus dicegah sejak dalam kehamilan. Tapi saya yakin dengan kolaborasi dan sinergitas ini bisa kita wujudkan nanti,” ungkapnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post