KUALA KAPUAS – Bangunan TPS 3R (REDUCE REUSE RECYLE) yang ada di jalan Jepang Handel Semangat Baru, Kabupaten Kapuas teekesan mubajir. Bangunan yang menelan biaya ratusan juta rupiah ini terlihat tidak terawat.
“Banyak rumput tumbuh menjulang tinggi karena tidak terawat di areal itu,” kata salah satu warga sekitar yang tidak mau disebutkan namanya, Selasa 21 Mei 2019. Menurutnya sangat disesalkan jika biaya pembangunan TPS 3R itu anggarannya dari APBN atau APBD tidak segera dimanfaatkan peruntukannya.
Apalagi, sejak dibangun pada tahun 2017 yang lalu sampai detik ini belum terlihat aktifitasnya. Artinya buat apa diadakan proyek bangunan tersebut kalau azas manfaatnya tidak ada bagi masyarakat. Masih banyak sarana dan prasarana baik itu imfrastruktur jalan dan dibilang kesehatan dan pendidikan yang lebih memerlukan sentuhan pamebagunan dari pemerintah setempat.
Kalau memang proyek bangunan TPS 3R itu tidak jelas azas manfaatnya, kenapa dana itu tidak dialihkan ke proyek kegiatan yang lainnya yang dibutuhkan masyarakat setempat seperti saat ini. “Banyak rumah dinas para guru dan gedung sekolah yang bangunannya sudah hampir tidak layak digunakan untuk proses belajar dan mengajar serta rumah dinas yang sudah tidak layak huni,” jelasnya
Sementara saat dikonfirmasi Lisa Kepala Bidang Cipta Karya Dnas PU Kapuas mengakui kalau sejak dibangun TPS 3R mualai tahun 2017 yang lalu sampai saat ini belum ada realisasinya dari pihak pengelola yang di sebut kelompok pengelola pemempatan (KPP dan kelompok swadaya masyarakat (KSM).
Sebenarnya lanjut Kabid ini masalah pemempatan bangunan tersebut kembali pada pihak pengelola karena pemerintah sudah memfasilitasi dengan mendirikan bangunan tersebut. “Jadi bukan berarti bangunan itu dibangun tidak dimanfaatkan hanya saja pihak pengelola minta waktu setelah pesta demokrasi ini selesai dan semoga setelah pesta demokrasi ini berakhir bangunan itu bisa di optimalkan,” pungkasnya
Pantauan wartawan matakalteng.com dilapangan apa yang disampaikan warga masyarakat setempat memang benar sesuai fakta bahwa bangunan itu belum terlihat aktivitasnya. “Terlepas dari itu semua sangat disayang proyek yang menelan dana sekitar 5.5o juta itu,azas manfaatnya tidak dirasakan oleh masyarakat setempat khususnya masyarakat Kapuas pada,” umumnya.
(gia/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=1753 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post