BUNTOK – Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Selatan, sejumlah desa di wilayah setempat masih terendam banjir. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Barito Selatan, Suwono mengatakan, hingga saat ini sejumlah desa masih terendam banjir dan terparah berada diempat desa di wilayah Kecamatan Dusun Hilir.
“Ada empat desa yang banjirnya parah, yakni Desa Sungai Jaya, Mahajandau, Batilap dan Desa Batampang,” katanya, di Buntok, kamis 9 Juni 2022.
Berdasarkan laporan dari lapangan, kondisi paling tertinggi berada di Desa Sungai Jaya, sudah mencapai 130 cm. Banjir yang melanda sejumlah desa di Barito Selatan ini terjadi sejak 26 Mei 2022. Total desa yang terendam banjir sebanyak 36, yang tersebar di 4 kecamatan.
“Delapan desa berada di Kecamatan Dusun Utara, 11 desa di Kecamatan Dusun Selatan, 11 desa di Kecamatan Karau Kuala, dan empat desa di Kecamatan Dusun Hilir dan diluar itu terdapat sejumlah dusun yang terendam banjir,” jelasnya.
Menurut dia, kondisi banjir untuk tiga kecamatan sudah turun, hanya yang di Kecamatan Dusun Hilir, khususnya di empat desa, yakni Mahajandau, Batilap dan Batampang dengan ketinggian air masih mencapai satu meter, sedangkan di Desa Sungai Jaya mencapai 130 cm.
Dikatakan Suwono, lamanya banjir yang melanda beberapa desa di wilayah Kecamatan Dusun Hilir itu karena posisi geografisnya yang berada di kawasan pertemuan dua aliran sungai besar, yakni Sungai Barito dan Sungai Kapuas.
“Jadi di sana daerah pertemuan antara Sungai Barito dan Sungai Kapuas, sehingga ketika debit air salah satu sungai naik, langsung terjadi banjir. Apalagi jika debit air kedua sungai yang naik. Makanya, banjir juga bisa terjadi pada desa itu dalam kurun waktu berbulan-bulan,” ujarnya.
Hingga saat ini lanjut dia, BPBD Barito Selatan dan pihak terkait terus melakukan pemantauan intensif perkembangan banjir yang terjadi. “Kami dari BPBD terus siaga memantau perkembangan dari waktu ke waktu, termasuk pula kesiapan personel dan peralatan penanggulangan bencana,” ujar Suwono.
(co/matakalteng.com)
Discussion about this post