KUALA KURUN – Pada tahun 2022, upaya peningkatan penyediaan fasilitas untuk mewujudkan penyediaan fasilitas kesamaan kesempatan dalam segala aspek atau aksesibilitas, khususnya di bidang pendidikan akan kembali dilanjutkan. Ini untuk memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Gumas.
“Aksesibilitas pendidikan di Kabupaten Gumas sangat penting dalam mendukung kemajuan pendidikan. Kami sangat mendukung upaya tersebut,” ucap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Riantoe, Jumat 7 Januari 2022.
Legislator dari daerah pemilihan (Dapil) II mencakup Kecamatan Rungan Hulu, Rungan, Rungan Barat, Manuhing, dan Manuhing Raya mengatakan, aksesibilitas pendidikan diharapkan mampu meningkatkan kualitas peserta didik dan tenaga pendidik dalam mendukung konsep dasar pembangunan Kabupaten Gumas, yakni Smart Human Resources, Smart Agro, dan Smart Tourism.
“Kemajuan daerah melalui peningkatan kualitas pendidikan akan dapat mencetak masyarakat dengan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Pendidikan merupakan pilar utama yang membebaskan masyarakat dari kebodohan dan kemiskinan,” ujar Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gumas Esra mengakui, kebijakan yang dilakukan dalam peningkatkan aksesibilitas pendidikan, yakni pemberian subsidi pendidikan untuk pemenuhan kebutuhan dasar pendidikan, melalui pemberian Kartu Gumas Pintar (KGP) ke 1.699 peserta didik, dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk 5.739 peserta didik.
“Kami juga sudah melakukan pengadaan sarana pendidikan untuk mendukung tercapai proses pembelajaran yang efektif melalui memberikan bantuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dari Dana Alokasi Khusus (DAK), serta bantuan 744 unit komputer dari pemerintah pusat,” tuturnya.
Kemudian, dilakukan pembangunan prasarana pendidikan di tempat yang masih kekurangan dan pemeliharaan rutin untuk prasarana pendidikan, rehabilitasi 109 ruang kelas, rehabilitasi ruang kelas penunjang seperti ruang UKS, perpustakaan, ruang guru, dan laboratorium untuk PAUD, SD dan SMP.
“Kami juga membangun ruang area bermain beserta alat permainan edukatif (APE) luar ruang, rehab dan pembangunan toilet. Semua yang sudah dilakukan pada tahun 2021 lalu, akan dilanjutkan tahun 2022,” ujarnya.
Selanjutnya, juga dilakukan penggabungan terhadap sekolah berdasarkan prinsip efisiensi dan efektifitas. Namun kebijakan tersebut masih belum bisa dilaksanakan dengan pertimbangan jarak sekolah dan rumah warga. “Nantinya pada tahun ini akan dilakukan sosialisasi kepada warga dan sekolah yang akan dilakukan penggabungan,” tandasnya.
(sid/matakalteng.com)
Discussion about this post