KUALA PEMBUANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seruyan mengeluarkan rilis jumlah keseluruhan sementara korban banjir di Kecamatan Batu Ampar, Seruyan Tengah, Seruyan Hulu, dan Suling Tambun, per 4-9 September 2020 berjumlah 676 Kepala Keluarga (KK).
Kepala BPBD Seruyan, Agung Sulistyono menyampaikan, 676 KK yang terdampak banjir tersebut bersifat sementara dan kemungkinan akan mengalami penambahan seiring intensitas hujan di wilayah hulu Kabupaten Seruyan yang relatif tinggi.
“Kami akan melakukan peninjauan langsung ke lapangan dan melakukan pendataan. Kekhawatiran kami kemungkinan akan menjadi penambahan dikarenakan debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) bagian hulu cukup tinggi,” tandasnya, Jumat 11 September 2020.
Agung menjelaskan, bencana banjir yang melanda Kabupaten Seruyan tahun ini merupakan yang terparah. Dari data BPBD Seruyan per tahun 2017 korban terdampak banjir hanya 92 KK dan 70 hektar (ha) lahan pertanian. Terjadi peningkatan 584 KK atau 6,6persen, tetapi angka ini belum termasuk hewan ternak dan lahan pertanian.
“Informasi dari Camat di empat kecamatan terkait berapa hewan ternak dan lahan pertanian belum akurat, sehingga kami tidak bisa merilis berapa kerugian materi yang dialami. Hari ini kami akan mengirim tiga tim untuk berangkat ke empat kecamatan tersebut guna melakukan evakuasi dan membagikan bantuan logistik,” tukasnya.
Ditambahkannya, ketinggian banjir yang rata-rata setinggi 1,5 meter ini menyebabkan warga di 21 desa dari empat kecamatan itu melakukan evakuasi mandiri seperti mengungsi ke rumah warga yang lebih tinggi atau membuat tempat darurat di rumah masing-masing.
Pada kesempatan lain, Agung membenarkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan akan menyiapkan 100 ton beras serta menganggarkan Rp1 miliar untuk menanggulangi dampak bencana banjir yang mana anggaran tersebut diambil dari anggaran belanja tidak terduga.
(zen/matakalteng.com)
Discussion about this post