SAMPIT – Pasca kebakaran yang melanda Pasar Pundu Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membuat puluhan warga tidak memiliki tempat tinggal dan usaha.
“Memang selama bantuan sembako banyak yang memberi dan mencukupi. Tapi kami berharap Pemerintah Daerah dapat membuatkan tempat tinggal dan tempat usaha,” kata Wahid salah satu korban kebakaran, Senin 10 Januari 2022.
Puluhan rumah dan ruko warga yang terbakar itu, saat ini diberi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan. Warga terdampak pun terpaksa tinggal di pengisian dan sebagian di rumah keluarganya. “Setidaknya tempat usaha dulu, agar kami tidak bergantung kepada orang terus. Dengan dibuatkannya tempat usaha kami bisa beraktivitas kembali memenuhi kebutuhan kami,” jelasnya.
Sementara Diyoe, Kepala Desa Pundu mengungkapkan, kebakaran yang diduga karena korsleting listrik itu membuat 80 kepala keluarga (KK) dengan total 225 jiwa terdampak. “Sedangkan total bangunan yang terbakar ada sebanyak 24 rumah dan 56 ruko,” ungkapnya.
Ditambahkan bahwa sebagian dari warga terdampak tersebut tinggal di pengungsian. Dijelaskan pula bahwa posko kesehatan juga didirikan di sana untuk memantau kesehatan warga tersebut. Pasalnya sebagian besar warga korban kebakaran mengalami keluhan kurang tidur dan stres. “Jadi kami upayakan warga terdampak ini fasilitasnya baik kebutuhan seperti makanan dan kesehatannya kami penuhi. Ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah kepada warga terdampak kebakaran,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post