SAMPIT – Ditengah Pandemi Covid-19 yang masih mewabah di Indonesia pada umumnya, dan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) khususnya. Membuat sejumlah warga harus berpindah haluan pekerjaan. Pasalnya pandemi ini megguncang seluruh sektor perekonomian, membuat masyarakat banyak kehilangan pekerjaan dan juga pendapatan yang menurun.
Selain pandemi Covid-19, cuaca ekstrim turut menjadi kendala mata pencaharian. Khususnya untuk para nelayan yang ada di Kecamatan Teluk Sampit, Ujung Pandaran.
Menurut Camat Teluk Sampit Juliansyah, musim hujan ini meski cuaca sulit ditebak namun nelayan masih beraktivitas seperti biasa. Akan tetapi penghasilan yang didapat lebih sedikit.
“Memang musim ini gelombang sudah mulai reda. Sudah bisa melaut lagi, kemungkinan bulan depan sudah mulai normal,” ujarnya, Rabu 28 Oktober 2020.
Lanjutnya, untuk hasil tangkapan memang menurun, namun ada juga nelayan yang hasil tangkapannya banyak yang nekat tetap melaut.
“Mereka tetap melaut, tapi tetap mencari waktu saat cuaca tidak hujan,” sebutnya.
Juliansyah juga menyebutkan, di daerahnya saat ini hadir perusahaan Hutan Tanaman Indonesia (HTI) sehingga dengan adanya perusahaan ini sedikit banyak membantu penghasilan warga di sana.
“Banyak warga yang sudah bekerja di perusahaan ini, sekitar 100 orang. Terutama untuk perempuan, pekerjaannya membibit tanaman industri. Dengan ini ekonomi masyarakat Teluk Sampit cukup terbantu,” tutupnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post