PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan barang pokok. Apalagi menjelang perayaan hari besar keagamaan dalam hal ini Iduladha atau Hari Raya Kurban. Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian dalam arahannya menyampaikan inflasi nasional saat ini cukup terkendali di angka 4,00 persen (y-o-y).
“Namun kita harus tetap waspada karena sebentar lagi kita akan menghadapi dinamika seperti Hari Raya Iduladha, yang akan merubah pola permintaan atau demand sehingga merubah keadaan barang dan jasa. Untuk itu, perlu kita antisipasi agar harga barang dan jasa tetap stabil,” kata Tito saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2023, secara virtual dari Aula Jayang Tingang, Senin 19 Juni 2023.
Tito Karnavian menjelaskan, minggu lalu harga-harga cukup stabil di pasaran. Meski kata Tito ada beberapa harga yang mengalami kenaikan yaitu telur ayam ras, daging ayam ras, jagung dan cabai. “Terjadi kenaikan di beberapa daerah. Tolong tiap daerah mengecek wilayah masing-masing terutama Dinas Pertanian, Dinas perdagangan mohon untuk dicek,” tegasnya.
Tito juga berharap Pemda untuk merespon intervensi Pemerintah Pusat untuk menekan kenaikan harga pangan karena pada tanggal 26 Juni mendatang di 38 Provinsi dan di 300 titik akan digelar pasar murah. Ini menurutnya sebagai antisipasi potensi terjadinya lonjakan harga jelang Hari Raya Kurban. “Ini dapat direspon teman-teman ini terutama ada gerakan pasar murah, ini akan dapat menekan potensi akibat hari besar keagamaan nasional yaitu idul adha,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik (BPS) Windhiarso Putranto mengatakan 10 kabupaten/kota mengalami Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi pada minggu kedua bulan Juni, salah satunya adalah Kabupaten Seruyan yakni 5,48 persen. “Komoditas yang memiliki andil besar dalam kenaikan IPH di Kabupaten Seruyan adalah daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang merah,” jelasnya.
Menanggapi adanya Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi nasional di Kabupaten Seruyan, Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko meminta agar Satgas Pangan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalteng secepatnya melihat langsung ke lapangan komoditas apa saja yang mempengaruhi kenaikan IPH tersebut.
“Kita juga harus memikirkan intervensi apa saja yang akan kita lakukan, dan mudah-mudahan kita bisa mengendalikan itu semua untuk membantu Pemerintah Pusat dalam pengendalian inflasi di Indonesia,” bebernya. Yuas mengungkapkan segala daya upaya dilakukan pemerintah provinsi dengan menggelar pasar murah, pasar penyeimbang di berbagai daerah.
Dia berharap semua pihak bahu membahu mengatasi dan mengendalikan inflasi di Kalteng. Kenaikan harga bawang menjadi perhatian dan Yuas menuturkan Kabupaten Kapuas dijadikan sentra pengembangan atau pertanian bawang. Komoditi lainnya seperti daging ayam menjadi pantauan karena dalam beberapa waktu terakhir harga daging ayam mengalami lonjakan yang tinggi. “Nanti dibahas dalam rapat internal TPHP, bawang merah jadi tekanan,” tuturnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post