PALANGKA RAYA – Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hultikultura Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Faturahman mengungkapkan Kenaikan harga ayam potong/peternak saat ini yang mencapai Rp 38.000-Rp 45.000,- di pasaran dikarenakan satu bulan terakhir ayam di daerah ini terpapar penyakit Newcastle Disease (ND) penyebabnya virus dari golongan paramyxoviru.
Faturahman mengatakan tingkat kematian ayam terkena viru ini hingga mencapai 80-100 persen. Selain penyakit ND ayam peternak juga mengalami penyakit korisa, yang juga disebut dengan Snot atau pilek unggas.
“Hal ini terjadi karena pengaruh perubahan cuaca, oleh karenanya kedepan kita mulai mengembangkan dengan menggunakan kandang tertutup full sehingga ayam potong tidak mengalami pengaruh, jika terjadi perubahan cuaca,” paparnya kepada wartawan, Senin 17 Februari 2020.
Ia menjelaskan kadang jenis tertutup full tersebut, tidak akan terpengaruh oleh iklim. “Mau hujan, panas dan lain-lainnya tetap aja ayam akan stabil, dan hal ini yang akan kita kembangkan di Palangka Raya,” tegasnya.
Pihaknya kedepan menargetkan, semua kandang ayam potong/peternak di daerah ini akan di dorong untuk menggunakan kandang tertutup full, hal tersebut untuk meningkatkan efisiensi dan keadaan tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca.
“Dengan telah dimulainya beberapa peternak menggunakan kandang tertutup full ini, kita harapkan harga ayam potong di daerah ini bisa kembali normal seperti harapan kita yakni Rp 35.000 perkilogramnya,” pungkas Paturahman.
(ys/matakalteng.com)
Discussion about this post