BUNTOK – Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian atau Kementan RI mengunjungi Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Rabu, 29 Maret 2023.
“Kunjungan saya ke Barsel ini berdasarkan perintah Menteri Pertanian dan saya ditunjuk sebagai penanggung jawab pengawalan dan monitoring ketersedian pangan pokok di Provinsi Kalteng,” kata Direktur Perbenihan Hortikultura Mentan RI, Dr Inti Pertiwi Nashwari.
Kemarin pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi di Provinsi Kalteng, ketersedian pangan pokok dinyatakan aman. “Kunjungan ke Barsel ini ada agenda khusus yakni panen cabai dari bantuan yang kami berikan sekitar akhir tahun lalu,” jelas dia.
Ini menunjukan benih cabai yang diberikan ke Barsel sudah ditanam. Berbeda dengan kabupaten lain, sebab masih belum ada yang panen. “Hanya Kabupaten Barito Selatan yang panen kurang lebih empat bulan usai ditanami. Jadi kita menyimpulkan pada saat diterima langsung langsung ditanam untuk di Barsel,” beber dia.
Ia menyampaikan, budidaya dan pengawalan hama penyakitnya juga sangat baik dan hasilnya juga sangat baik serta daya saing harga pasar juga baik.
“Berdasarkan wawancara saya dengan para pedagang besar, khususnya 12 komoditas bahan pangan, meskipun ada kenaikan harga dalam batas wajar dan juga daya beli masyarakat tidak ada penurunan,” ucap dia.
Kenaikan harga bahan pangan ini, sambung dia, bukan suatu hal aneh karena permintaan meningkat di setiap momen bulan hari besar, seperti Ramadan ini. “Yang paling penting barangnya ada dan masyarakat masih mampu membeli, atau tidak ada penurunan daya beli masyarakat,” kata dia.
Ia menegaskan, yang harus diawasi adalah masalah distribusi bahan pangan, sebab semua komoditas dipasok dari luar Barsel bahkan dari provinsi lain. “Saya meminta bantuan kepada Kapolres dan Dandim terkait distribusi ini agar tidak ada masalah sehingga ketersedian bahan pangan tidak terganggu,” pintanya.
Sementara, lanjut dia, ketersedian beras di gudang Bulog Buntok BUMN dinyatakan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kemudian untuk penyerapan berdasarkan rapat kerja Menteri dengan DPR-RI memang masih sedikit karena baru mulai panen. Namun pada puncak panen tentunya akan semakin banyak dan harga akan turun,” ucap dia.
Namun, ada mekanisme pengadaan tidak tinggal diam yakni dengan cara regular dan komersial sehingga gabah, beras tetap diserap dan dijadikan stok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
(co/matakalteng.com)
Discussion about this post