KASONGAN – Cuk Harto (48), bekerja sebagai Operator Cran Tongkang ditemukan tak bernyawa atau meninggal dunia. Jenazah korban ditemukan oleh warga dalam keadaan mengapung disela-sela rakit kayu log di pinggiran Daerah Aliran Sungai (DAS) Katingan, tepatnya di seberang Logpond Dwima Desa Tewang Kampung, pada Rabu 26 Agustus 2020, sekira pukul 11.20 WIB.
Pemenuan jenazah korban, ketika salah satu warga atau saksi bernama Budi, saat itu sedang berjalan menyisiri rakit kayu diseberang Logpond Dwima Desa Tewang Kampung. Tak disangka dirinya malah menemukan sesosok mayat mengapung disela-sela rakit kayu log.
“Atas kejadian itu, Budi langsung memanggil karyawan dan petugas dari Polsek Mendawai dan Polairud, untuk memberitahukan bahwa ada sesosok mayat disela-sela rakit kayu log tersebut. Selanjutnya mayat dievakuasi dan diangkut ke tagboat guna dibawa ke logpond Dwima Desa Tewang Kampung dan korban selanjutnya dibawa kerumah duka,” terang Kapolres Katingan AKBP Andri Siswan Ansyah SIK, melalui Kapolsek Mendawai Iptu Wijianto, pada Rabu 26 Agustus 2020.
Iptu Wijianto, menjelaskan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter dari Puskesmas Mendawai, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dan disimpulkan bahwa korban sebelum tenggelam, diduga mengalami kejang-kejang. Karena hasil riksa dokter, korban menggigit lidah dan anusnya mengeluarkan peces atau kotoran.
“Diketahui sebelum kejadian korban berada ditongkang Bina Samudera XV, dan korban saat itu diduga lagi santai atau bersandar di seberang Logpon Dwima Jaya. Lalu, terjatuh dari tongkang pada Selasa 25 Agustus 2020,” ungkapnya.
Kemudian, korban ditemukan pada Rabu 26 Agustus 2020, sekira pukul 11.20 Wib, dan jaraknya tidak jauh sekitar 100 meter dari TKP awal korban terjatuh. “Atas kejadian tersebut, menurut pihak keluarga Korban menerima dengan ikhlas bahwa kejadian tersebut murni musibah yang menimpa Korban,” demikiannya.
(anr/matakalteng.com)
Discussion about this post