PALANGKA RAYA – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Jubair Arifin mendorong agar pemerintah daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan menggali sejumlah potensi yang dimiliki.
Anggota komisi yang membidangi membidangi Pembangunan dan Infrastruktur ini menyebutkan bahwa pemerintah dapat menggali potensi PAD dari sector pajak dan retribusi. Menurutnya dengan adanya peningkatan PAD pembangunan infrastruktur dapat berjalan dengan lancar. Dengan begitu secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan upaya peningkatan PAD, harapannya setiap pembangunan dapat berjalan dari waktu ke waktu, tentunya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berbicara tentang PAD, tentunya akan berkaitan dengan Pajak dan Retribusi, juga pendapatan-pendapatan dari sektor lainnya,” ucap Politisi PDI-P Kalteng ini, Kamis 4 November 2021.
Lebih lanjut disampaikan oleh Jubair bahwa pemda juga dapat menggali potensi PAD melalui sector sumber daya alam (SDA). Salah satunya adalah pengerukan alur daerah aliran sungai (DAS) Barito, Ia menilai pengerukan tersebut memiliki potensi untuk meningkatkan PAD.
Jubair mengungkapkan pengerukan DAS Barito membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, dalam hal ini untuk menyiasati hal ini pemda memerlukan keterlibatan pihak ketiga seperti yang dilakukan oleh provinsi tetangga Kalimantan Selatan.
“Upaya pengerukan alur Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito memiliki potensi untuk meningkatkan PAD. Tentunya membutuhkan anggaran yang tidak sedikit untuk menyiasati hal tersebut maka diperlukan partisipasi atau keterlibatan dari pihak ketiga, seperti upaya yang dilakukan oleh Kalsel yang melibatkan pihak ketiga,” jelas Wakil Rakyat asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng III, meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara.
DAS yang sudah dikerukkan ini nantinya akan memudahkan kapal atau tongkang pengangkut batubara melintas keluar masuk muara Sungai Barito dengan mudah, tentunya ini akan berpengaruh pada retribusi bagi daerah.
Begitupula pada sektor lain yang tidak kalah pentingnya yakni food estate, di mana seperti penambahan jumlah kendaraan serta alat-alat berat dalam rangka mendukung berjalannya program tersebut.
“Selain itu, nantinya alat berat juga pastinya memerlukan BBM dan itu tentu juga ada pajaknya,” sebutnya.
Pada sector jasa keuangan pemda dapat menggali potensi PAD melalui deviden. Seperti yang diketahui Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalteng, melalui penyertaan modalnya tentu dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan PAD.
“Hal tersebut tentunya harus diperhatikan oleh stakeholder terkait dalam hal ini Dispenda, untuk melirik sektor mana saja yang berpotensi meningkatkan PAD,” pungkasnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post