Palangka Raya – Seorang Janda asal Kota Palangka Raya berinisial AR (35) mengadu ke Ketua Tim Virtual Police Bidhumas Polda Kalimantan Tengah (Kalteng), Ipda H. Shamsuddin, akibat diperas oleh seorang polisi gadungan berinisial TS (30).
Kabid Humas Polda Kalteng, AKBP Erlan Munaji mengungkapkan, kejadian bermula pada saat wanita yang merupakan seorang pegawai di salah satu instansi pemerintah ini, berkenalan dengan seorang pria melalui media sosial Facebook.
“Jadi korban ini termakan bujuk rayu pria yang mengaku sebagai anggota polri yang berdinas di Palembang ini hingga hubungan keduanya semakin dekat,” ucapnya, pada saat dikonfirmasi, Minggu 30 April 2023.
Hubungan yang dekat tersebut, membuat korban dan pelaku sepakat untuk menjalani hubungan pacaran jarak jauh. Bahkan selama menjalani hubungan pacaran, keduanya kerap melakukan videocall mesum atau VCS.
Namun pada saat korban tengah memperlihatkan seluruh anggota tubuhnya, pelaku justru melakukan rekam layar. “Rekaman video itu kemudian dijadikan pelaku sebagai alat untuk memeras korban dengan meminta sejumlah uang,” ungkapnya.
Akibat takut videonya disebarkan, lanjut perwira berpangkat dua melati di pundaknya ini menambahkan, korban mengirimkan uang sebesar Rp 1 juta kepada pelaku.
Korban yang masih dihantui ketakutan, kemudian mengadu ke Ketua Tim Virtual Police Bidhumas Polda Kalteng, Ipda H. Shamsuddin.
Oleh pria yang kerap disapa Cak Sam tersebut, korban disarankan untuk tidak mengirimkan uang kembali kepada pelaku. Sedangkan pelaku yang merupakan polisi gadungan tersebut, diberikan edukasi jika menyebarkan konten pornografi merupakan tindakan kan melanggar UU ITE.
“Selain itu juga jika melakukan pemerasan, itu merupakan tindak pidana. Alhamdulillah pelaku mengerti dan mau menghapus video-video korban,” tandasnya.
(rzl/matakalteng.com)
Discussion about this post