SUKAMARA – Bupati Sukamara Windu Subagio meminta instansi terkait bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Sukamara untuk melakukan penghitungan terhadap inflasi yang terjadi di Bumi Gawi Barinjam.
Hal itu diungkapkan Bupati Sukamara yang ingin mengetahui besaran inflasi yang terjadi di Sukamara sehingga dapat mengambil kebijakan dan langkah-langkah terkait penanganan dampak inflasi.
“Saya sudah perintahkan untuk mulai melakukan pendataan atau sampling sehingga nantinya bisa diketahui besaran inflasi di daerah kita,” jelas Windu Subagio, Selasa 13 September 2022.
Windu Subagio mengatakan bahwa untuk pengambilan sampel inflasi di Kalimantan Tengah dilakukan di Kotawaringin Timur dan Kota Palangka Raya sehingga Kabupaten Sukamara tidak ikut terdata dan akan mengikuti besaran inflas provinsi yang dirilis oleh BPS Kalteng.
“Karena itu, saat rapat membahas penahanan dampak inflasi, saya perintahkan untuk menghitung jumlah inflasi kita, karena memang selama ini tidak ada,” ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kalteng pada Juli 2022 tercatat sebesar 6,79% (YoY).
Pemerintah Kabupaten Sukamara melakukan berbagai upaya untuk mengatasi dampak terjadinya inflasi terhadap masyarakat. Windu Subagio mengatakan salah satu upaya yang disiapkan pihaknya adakah dengan menganggarkan dana sekitar Rp 3 miliar untuk program bantuan hingga pasar penyeimbang.
Pemerintah daerah melalui tim TPID dan dinas-dinas terkait bergerak bersama-sama dalam penanganan dampak inflasi dengan rencana aksi sesuai dengan program pemerintah pusat.
(akh/matakalteng.com)
Discussion about this post