SUKAMARA – Kelanjutan pembangunan jembatan Jelai yang akan menghubungkan wilayah Kalimantan Tengah dengan Provinsi Kalimantan Barat kembali dibahas oleh Pemkab Sukamara bersama anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Ketapang.
Pembahasan progres lanjutan pembangunan jembatan Jelai itu dibahas dalam kunjungan kerja Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dan menghasilkan kesepakatan terkait kelanjutan pembangunan jembatan yang sudah 10 tahun lebih belum juga rampung.
“Hasil pembahasan kedua belah pihak menargetkan jembatan tersebut rampung dan bisa berfungsi pada tahun 2022 mendatang,” kata Bupati Sukamara Windu Subagio, Jumat 24 Juli 2020.
Windu Subagio mengatakan, bahwa kunjungan kerja anggota Komisi IV DPRD Ketapang untuk membahas lanjutan pembangunan jalan dan jembatan penghubung tersebut.
“Harapan kita ternyata direspon karena pihak Kabupaten Ketapang sudah menganggarkan untuk lanjutan pembangunannya,” jelas Windu Subagio.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Ketapang, Achmad Sholeh mengatakan bahwa dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Sukamara merupakan bentuk keseriusan pemerintah daerah Kabupaten Ketapang dan DPRD untuk pembangunan jalan dan jembatan yang akan menghubungkan kedua daerah tersebut.
“Sebenarnya anggaran untuk kelanjutan jalan sudah masuk tahun ini namun ada pemotongan akibat Pandemi Covid-19,” kata Achmad Sholeh.
“Untuk tahun 2021 kita sudah masukan di E-Planning dan kita sama-sama berharap ini segera berlanjut karena masyarakat Ketapang juga sangat membutuhkan akses penghubung ini,” jelas Sholeh.
“Tahun ini anggaran yang disiapkan ada Rp 920 Juta untuk pembangunan badan jalan, dan untuk satu bentang beserta ofrit bisa dianggarkan oleh Pemkab Sukamara dan Provinsi kalimantan Tengah dan dengan kerjasama ini kita berharap akses penghubung bagi masyarakat ini segera rampung dan bisa fungsional di 2022,” tukas Achmad Sholeh.
(akh/matakalteng.com)
Discussion about this post