PULANG PISAU – Dengan adanya program Ketahanan Pangan (food estate) dari Pemerintah Pusat, khususnya untuk Kabupaten Pulang Pisau, diantaranya memperluas produksi pertanian maka dapat dipastikan hasil produksi pertanian akan semakin melimpah. Hanya saja, melimpahnya hasil pertanian ini tidak diiringi dengan produksi hilirnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pulpis Slamet Untung Rianto, beberapa waktu yang lalu mengatakan, untuk produksi hilir masih dibangun sistemnya. Dimana melalui Edaran Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran, terutama pada masa pandemi COVID-19, meminta agar Pemerintah Daerah dapat membeli hasil panen masyarakat dan bahkan meminta untuk mengawasi hasil pertanian masyarakat, agar tidak keluar Kalteng.
“Hasil panen itu nantinya untuk mencukupi kebutuhan pangan kita di Kalteng, dan untuk produksi hilir itu masih dibangun sistemnya seperti apa nantinya, diantaranya masuknya Bulog, dan termasuk BUMN juga masuk untuk menyerap untuk produksi hilirnya,” ucapnya, Jumat 25 September 2020.
Jika ketersedian pangan di Pulpis tercukupi misalnya beras, maka bisa saja dipasarkan ke kabupaten lain termasuk ke Pulau Jawa. “Kita akui sampai sekarang kita belum ada suplayer untuk menampung hasil pertanian masyarakat kita itu. Dan yang jelas, pada tahun ini, kita ditargetkan sampai bulan Desember nanti seluas 10 ribu hektare untuk menanam padi itu,” terangnya.
Pada bulan September ini, ditargetkan lebih awal seluas 1.920 hektar, dan bahkan pihaknya di targetkan sampai bulan Desember seluas 10 ribu hektare, maka menurutnya akan sangat melimpah untuk produksi pertanian di Kabupaten Pulpis nantinya.
“Memang harus ada dukungan untuk produksi hilir, dan tentunya harus bersinergi. Karena kita di pertanian ini, Tupoksinya bagaimana menanam itu baik, dan menghasilkan, tentunya itu sudah kami lakukan,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya menegaskan secara sitematis hasil pertanian khususnya padi di Kabupaten Pulpis sangat cukup melimpah, dan bahkan surplus 119.000 ton per tahun menurut data statistik tahun 2019.
“Rata-rata untuk kabupaten kita ini, untuk konsumsi sangat berlebih, dan kita masih sangat tercukupi. Yang jelas kembali saya sampaikan perlu adanya sistem pemasaran yang harus dibangun,” tutupnya.
(and/matakalteng.com)
Discussion about this post