SAMPIT – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kotawaringin Timur (Kotim) Eddy Surahman menyebutkan, pada akhir Desember 2021 lalu, Kotim masih mengalami inflasi. Disebutkan, Kota Sampit menempati peringkat ke-51 inflasi tertinggi di Indonesia dengan inflasi sebesar 0,66 persen, Selasa 4 Januari 2022.
Dijelaskan, Inflasi di Kota Sampit terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,98 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,36 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,55 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,56 persen, kelompok transportasi sebesar 0,92 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,53 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,93 persen.
“Tingkat inflasi tahun kalender Januari–Desember 2021 sebesar 4,62 persen dan tingkat inflasi Desember 2021 terhadap Desember 2020 sebesar 4,62 persen. Komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi antara lain cabai rawit, angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, mangga, dan shampo. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap deflasi antara lain daging ayam ras, bawang merah, ikan patin, semangka, dan biaya administrasi transfer uang,” sebutnya.
Perkembangan harga berbagai komoditas pada Desember 2021 secara umum menunjukkan adanya kenaikan indeks harga (inflasi). Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Sampit, terjadi inflasi sebesar 0,66 persen atau kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,65 pada bulan November 2021 menjadi 110,37 pada bulan Desember 2021. Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan indeks harga pada Desember 2021, antara lain cabai rawit, angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, mangga, shampo, telur ayam ras, cabai merah, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, semen, dan beras.
Sementara komoditas yang mengalami penurunan indeks harga, antara lain daging ayam ras, bawang merah, ikan patin, semangka, biaya administrasi transfer uang, air kemasan, tomat, ikan nila, bawang putih, dan anggur. Untuk informasi, pada Desember 2021, di Indonesia terjadi inflasi sebesar 0,57 persen. Dari 90 kota IHK, 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,91 persen dan terendah terjadi di Pekanbaru sebesar 0,07 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Dumai sebesar 0,13 persen dan terendah terjadi di Bukittinggi sebesar 0,04 persen.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post