SAMPIT – Menjelang akhir tahun 2021 ini, pembangunan yang dilakukan pemerintah juga memasuki batas waktunya. Pada pada programnya, di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) hanya satu pembangunan jembatan yang belum terelisasi selama 2021 ini.
Kepala Seksi Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPRKP) Rony Ilmiawan mengatakan, pada tahun 2021 ini pihaknya sebelumnya merencanakan dan menganggarkan pembangunan di tiga tempat yang berbeda.
“Namun yang berhasil dibangun ada dua jembatan saja, yaitu jembatan di Desa Kandan Kecamatan Kota Besi sepanjang 35 meter dan jembatan Mujahidin di Samuda sepanjang 15 meter,” kata Rony, Kamis 30 Desember 2021.
Perbaikan jembatan yang dilakukan yaitu merenovasi jembatan kayu yang sudah rusak parah menjadi jembatan berkonstruksi beton atau permanen, sehingga layak pakai dan dapat digunakan masyarakat dengan aman.
“Sementara yang belum terealisasi yaitu jembatan di Kecamatan Mentaya Hulu, penghubung Desa Tanjung Jariangau dengan Kelurahan Kuala Kuayan. Jembatan kayunya sudah goyang,” jelasnya. Menurutnya, pembangunan jembatan itu belum terealisasi lantaran tidak adanya rekanan yang mau mengambil tawaran perbaikan jembatan tersebut.
“Kami sudah beberapa kali melakukan lelang, namun tidak ada yang menawarkan hingga akhirnya waktunya habis. Mungkin banyak pertimbangan yang mereka pikirkan, apalagi dalam satu tahun ini saja daerah tersebut mengalami banjir besar hingga tiga kali, mungkin itu juga yang menjadi pertimbangan mereka,” ujarnya.
Meski demikian lanjut Rony, pembangunan jembatan itu akan kembali pihaknya usahakan pada tahun depan yakni 2022, untuk dilaksanakan proses lelang. “Semoga nanti sudah ada rekanan yang mau, dan nanti akan kita lakukan lelang di awal Maret atau April, sehingga rekanan punya waktu yang panjang untuk mengerjakannya,” tegasnya.
Sementara untuk jembatan Seranau dan Jembatan Pulau Hanaut, dijelaskannya bahwa jembatan tersebut masuk ke dalam program TMMD yang dikerjakan oleh para TNI. “Informasi terakhir untuk jembatan Seranau itu sudah jadi, namun ada oknum warga yang mengambil kayu-kayu di jembatan itu bahkan di gergaji. Hal ini sudah kami sampaikan kemarin ke pihak TNI, sekarang kami belum tahu kelanjutannya bagaimana dari pihak TNI,” tandasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post