SAMPIT – Peristiwa tidak menyenangkan terjadi kepada sejumlah nelayan Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Para nelayan ini mengeluhkan operasional nelayan dari daerah lain yang menyebabkan alat tangkap mereka rusak. Salah seorang nelayan Teluk Sampit Itas mengatakan, pekan lalu rengge (jaring) milik temannya rusak terpotong-potong akibat kabat dan pukat milik kapal luar daerah.
“Peristiwa ini berada perairan sekitar 40 kilometer dari pantai. Lokasi itu tempat kami mencari ikan. Kami berharap ini menjadi perhatian pemerintah daerah karena sudah mengganggu dan rawan menimbulkan perkelahian,” kata Itas Senin 3 Februari 2020.
Dijelaskan, Pukat milik orang luar ini menghantam jaring milik nelayan Kotim hingga rusak dan sebagian hilang. Kejadian inipun sempat menimbulkan cekcok antar nelayan berbeda daerah tersebut. Kehawatiran pun muncul, sebab hal ini dapat terulang kembali jika tidak segera ditindaklanjuti.
Terpisah, Camat Teluk Sampit, Juliansyah mengakui telah mendapat laporan terkait kejadian itu. Dia mengimbau warganya untuk menahan diri untuk menghindari hal tidak diinginkan, apalagi lokasinya di tengah laut.
Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Dinas Perikanan Kotim, Heriyanto. Dirinya mengaku pertama kali mengetahui kejadian itu dari media sosial. Menurutnya para nelayan harus sabar menghadapi hal demikian. Atas hal ini, Dianas Perikanan Kotim sudah meneruskan informasi tersebut kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi KaIimantan Tengah.
(raf/matakalteng.com)
Discussion about this post