SAMPIT – Hasil pemantauan tim pendampingan Rukyatul Hilal di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), hilal tak terlihat karena tertutup awan.
Pemantauan itu dilakukan tim yang tergabung diantaranya pihak Kementerian Agama (Kemenag) Kotima, Nahdatul Ulama Kotim, Muhammadiah Kotim, pemerintah daerah, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN).
“Tadi kami sudah berupaya untuk melaksanakan rukyatul hilal dengan menggunakan alat Total Station, yang kami miliki dan dari pihak BPN Kotim, namun karena tertutup awan tebal, sehingga tidak bisa terlihat,” ujar Kepala Kemenag Kotim Syamsudin, Minggu 5 Mei 2019.
Dikatakan Syamsudin, dari pantauan beberapa aplikasi winhisab, stellarium, dan juga sejumlah aplikasi berbasis android, serta hitungan kriteria Odeh. Hilal muncul pada pukul 17.42 WIB. Dan muncul sempurna pada 17.47 WIB.
Sedangkan tinggi hilal 0 drajat 59 menit 46,33 detik diatas ufuk. Arah hilal 15 drajat 54 menit 48,17 detik utara titik barat. Arah terbenamnya hilal 15 drajat 57 menit 25,97 detik utara titik barat. Illuminasi hilal 0,21%, azimuth bula 284 derajat 0,5 menit, 31 detik, keadaan hilal miring keselatan, dan kondisi disekitar ufuk berawan.
“Itu berdasaekan hitungan melalui aplikasi, sedangkan melalui peralatan yang kami miliki, hilal tidak bisa terlihat di Sampit,” kata Syamsudin usai melakukan Rukyatul hilal di lantai 6 Hotel Aquarius Sampit yang merupakan hotel tertinggi di daerah ini.
Meski tidak dapat melihat hilal, pihaknya tetap mengikuti penetapan dari Kementerian Agama pusat terkait 1 Ramadan 1440 Hijriyah. Berdasarkan pantauan sementara, malam ini sudah mulai dilaksanakan Salat Tarawih, dan besok sudah mulai berpuasa.
(fi/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=1040 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post