Bupati Kobar Dilantik Jadi Ketua PMI

PANGKALAN BUN – Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj Nurhidayah mendapat amanah untuk memimpin Palang Merah Indonesia (PMI) Kotawaringin Barat, masa Bhakti 2019 – 2021.

Orang nomor satu di Bumi Marunting Batu Aji tersebut dilantik sebagai ketua PMI yang baru oleh Ketua PMI Provinsi Kalimantan Tengah, sekaligus juga dilantik Dewan Kehormatan PMI Kobar, di aula Kantor Bupati Kotawaringin Barat, Rabu 15 Januari 2020.

Dalam kesempatan itu, bupati perempuan pertama dalam sejarah Kalimantan Tengah itu menyampaikan komitmennya selaku ketua PMI Kobar yang baru. Ia akan berusaha sekuat tenaga meneruskan perjuangan menjalankan amanah yang diberikan.

“Saya akan berupaya meningkatkan layanan organisasi PMI, dalam jangka waktu 3 tahun ke depan,” ujarnya.

Menurutnya tugas pokok PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, diantaranya adalah kesiapsiagaan bencana, pelatihan pertolongan pertama untuk sukarelawan, pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta layanan tranfusi darah.

Dari beberapa tugas pokok tersebut Hj. Nurhidayah memberi perhatian lebih terhadap layanan tranfusi darah.

“Mengingat banyaknya permintaan tranfusi darah di wilayah Kobar dengan golongan darah tertentu, hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua agar dapat mengoptimalkan cadangan darah, sehingga selalu siap apabila diperlukan,” imbuhnya.

Ia juga menegaskan bahwa dipandang perlu untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif di bidang layanan kesehatan masyarakat, dengan tujuan membantu pemerintah daerah dalam menggiatkan gerakan hidup sehat.

Selepas dilaksanakan pelantikan di Aula Kantor Bupati, juga dilaksanakan launching SIMDONDAR atau Sistem Informasi Manajemen Donor Darah di Kantor PMI Kobar jalan Sutan Syahrir.

SIMDONDAR adalah aplikasi dalam kegiatan layanan donor darah. SIMDONDAR merupakan program dokumentasi, pencatatan, Sistem Informasi kegiatan pelayanan darah yang dilakukan di setiap UTD PMI.

“Dengan pengembangan Aplikasi SIMDONDAR, maka informasi antar UTD PMI akan terintegrasi dan terpusat di data base Nasional. Oleh karena itu, seluruh data yang diperlukan bersifat real time (online). Sehingga data tersebut dapat diketahui bersama, demi kepentingan keamanan dan pelayanan darah,”pungkasnya.

(ga/matakalteng.com)