PALANGKA RAYA – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Leonard S. Ampung mengatakan bahwa saat ini pemerintah provinsi tengah memaksimalkan pertumbuhan ekonomi kreatif dan pariwisata di Kalteng.
Hal ini dimaksudkan agar kedua sektor dapat bertumbuh kembang secara baik dan sehingga tidak hanya dinikmati oleh wisatawan lokal tapi juga oleh wisatawan luar. “Hal ini selaras dengan arahan Presiden RI untuk meningkatkan kunjungan pariwisata di dalam negeri,” ujarnya, Senin 12 Desember 2022.
Dia juga menambahkan bahwa saat ini Pemprov Kalteng juga melakukan beberapa perbaikan dan pengembangan daerah-daerah pariwisata yang ada di Kalteng terutama untuk di lokasi Taman Nasional Tanjung Puting yang ada di Pangkalan Bun Kotawaringin Barat.
“Taman Nasional Tanjung Puting sudah menjadi icon Kalteng, disana terdapat Orang Utan yang dijadikan bahan penelitian oleh sejumlah peneliti. Selain itu perbaikan pengembangan juga dilakukan di daerah pariwisata Taman Nasional Sebangau dari tahun ini sampai dengan tahun depan. Karena Sebangau masih berada di wilayah Kota Palangka Raya, dari Bandara hanya 15 menit. Akses segala macam dan fasilitas lain sedang dipersiapkan. Kita sedang menyiapkan desain, tahun depan kita sudah melakukan lelang dan pelaksanaan fisiknya akan dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,” ungkap Leo.
Sementara itu sebelumnya pada kegiatan audiensi bersama tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi Ri (Kemenko Marves) perihal pembahasan persiapan pelaksanaan gerakan nasional (Gernas) bangga buatan indonesia/produk dalam negeri (BBI/PDN) dan bangga berwisata di indonesia aja (BBWI), asisten deputi sumber daya manusia pariwisata ekonomi kreatif Kemenko Marves Hermin Esti Setyowati dalam paparannya mengatakan, audiensi ini sebagai tindak lanjut rakor menko pada 2 desember 2022 lalu, dimana pemerintah daerah mengintegrasikan program BBI/PDN dan BBWI ke dalam rencana kerja dan anggaran daerah pada 2023.
“Sesuai dengan arahan Presiden terbaru yaitu gerakan berwisata di Indonesia saja. Jadi kita sekarang memang menyasar ke wisatawan nusantara yaitu beralih paradigma mass tourism (mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya) kepada quality toris (pariwisata yang berkualitas). Tentunya dengan memperhatikan faktor-faktor, salah satunya green ekonomi. Jadi kita juga menjaga untuk lingkungan alam,” kata Hermin.
Sebagaimana diketahui, rendahnya kinerja UMKM/IKM/Artisan dan kunjungan wisatawan mancanegara akibat pandemi Covid-19, Presiden RI meluncurkan Gernas BBI pada 14 Mei 2020. Pada 2022, Gernas BBI mendorong optimalisasi belanja Pemerintah untuk PDN. Sehingga pada 2023-2024, Gernas BBI memperdalam dan memperluas cakupan dengan penambahan aktivasi BBWI.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post