PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran, didampingi Wakil Gubernur Edy Pratowo, memimpin rapat penanganan dan pengendalian Inflasi di Bumi Tambun Bungai, bertempat di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Jumat 7 Oktober 2022.
Pada kesempatan itu, gubernur menekankan agar komoditas beras yang memberikan dampak inflasi tinggi, dapat diamankan untuk nengantisipasi kenaikan harga di pasar. Disamping itu, inflasi yang terjadi di belahan dunia termasuk Indonesia disebabkan berbagai hal yang sangat kompleks, disamping kondisi pandemi Covid-19 dan juga keadaan global.
“Kalteng sendiri terjadi cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi mengakibatkan gagal panen padi dan juga hama penyakit, itu menjadi salah satu penyebab inflasi beras di Kalimantan Tengah,” ucapnya. Sugianto juga menyatakan bahwa pihaknya sudah berupaya menangani inflasi secara masif terhadap komoditas-komoditas yang dianggap ada lonjakan kenaikan harga barang.
“Saya minta untuk jangka pendek, amankan stok beras karena itu sangat penting,” imbuhnya. Untuk Bupati/Wali Kota, khususnya Walikota Palangka Raya dan Bupati Kotawaringin Timur agar tetap berada di Kalteng dan menangani inflasi ini dengan serius.
“Selain pangan, ada gas LPG yang menjadi penyumbang terbesar inflasi. Kita nanti akan cabut izin agen nakal yang menjual gas LPG 3 kilogram diatas HET 22 ribu, agar memberikan efek jera,” tuturnya. Sugianto juga mengajak masyarakat Kalteng untuk bertani secara mandiri, agar Kalteng bisa menghasilkan pangan sendiri sehingga angka inflasi bisa ditekan.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H. Edy Pratowo mengungkapkan bahwa langkah-langkah yang akan diambil nantinya akan sangat menentukan apakah kita bisa mengendalikan inflasi ini hingga akhir tahun 2022.
“Kami juga berkeinginan agar gerakan ini kita lakukan secara masif bersama dengan melibatkan kabupaten/kota. Kendatipun dalam pelaksanaan penilaian terhadap inflasi itu terjadi di Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kotawaringin Timur, angka-angka kenaikan dari inflasi berkenaan dengan sektor pangan ini tidak hanya disumbangkan oleh Palangka Raya dan Sampit saja, tetapi juga kabupaten lainnya,” jelasnya.
Wagub berharap semua stakeholder terkait terus berupaya untuk menekan inflasi di Kalteng, terlebih dalam menyambut Natal dan Tahun Baru (nataru). “Jangan sampai kita sudah inflasi, stok bahan pokok juga tidak ada di tengah masyarakat kita, andaikan ada harganya sangat mahal dan sulit dijangkau,” pungkasnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post