SAMPIT – Mantan Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) periode 2010-2015 dan 2016-2021 tutup usia pada Minggu 15 Mei 2022 pukul 02.45 WIB di Rumah Sakit Hermina Depok, Jakarta. Kabar wafatnya Drs. HM Raufiq Mukri, SH., MM membuat duka yang mendalam masyarakat dari berbagai kalangan.
Joni Abdi Sekretaris Partai Golongan Karya (Golkar) yang juga sebelumnya mantan Sekretaris Pemenangan Calon Bupati Kotim pasangan H. M. Taufiq Mukri-Supriadi (PANTAS) salah satu orang yang merasakan kehilangan beliau.
“Innalillahi Waina Illaihi Rozdiun. Telah berpulang ke Rahmat Allah Drs. H. M.Taufiq Mukri Wakil Bupati Kotim Massa Bakti 2010-2020. Saya pribadi sangat merasa kehilangan atas kepergian beliau,” katanya, Minggu 15 Mei 2022.
Lanjut Abdi sapaan akrabnya, Almarhum adalah sosok yang ramah, baik dan selalu rendah hati. Tidak hanya itu, mengayomi dan humoris juga melekat pada sifatnya. Sehingga hal itu yang membuat masyarakat dan khususnya dirinya merasa kehilangan.
“Beliau tidak hanya rekan dalam politik, tapi sudah kami anggap orangtua karena sifatnya yang selalu mengayomi. Juga salah satu orang yang sangat berpengaruh terhadap pembangunan di daerah ini. Karena hampir setengah massa hidupnya dedikasikan untuk Kotim,” imbuhnya. Rencananya jenazah akan diterbangkan dan makamkan di Sampit hari ini.
“Mari kita doakan bersama. Karena jasa yang beliau untuk masyarakat Kotim begitu besar. Semoga beliau mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT, Amin,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kotim, Multazam K Anwar mengatakan, sesuai jadwal kedatangan yang telah diatur, diperkirakan pada pukul 16.00 WIB, jenazah tiba di Bandara Haji Asan Sampit menggunakan pesawat Nam Air dari Jakarta-Sampit. Kemudian langsung dibawa ke rumah duka di Anggur 3 Sampit untuk disalatkan.
“Tapi itu sifatnya masih tentatif menyesuaikan situasi cuaca dan segala macamnya, tapi kami berharap semua berjalan lancar tidak ada kendala sehingga sesuai schedule,” tambahnya. Ungkapnya lagi, usai di Salatkan almarhum akan langsung dimakamkan di pemakaman muslimin yang ada di Jalan Muchran Ali, Gang Dahlia.
Sehingga sebelum maghrib prosesi selesai. “Tapi kalau memang tidak mendukung, kami menggunakan alternatif B dimungkinkan dimakamkan setelah salat magrib karena waktu yang cukup mepet dan orang yang takziah yang cukup lumayan banyak,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post