SAMPIT – Belum lama ini dunia politik kembali dihebohkan dengan kabar dari partai Demokrat. Dimana diketahui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengirimkan surat yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
AHY menyebut ada dugaan keterlibatan orang dekat Jokowi dalam upaya kudeta dirinya sebagai pimpinan Partai Demokrat. Belakangan, sejumlah politikus Demokrat menyebut nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Sejumlah politikus Demokrat juga menyebut Moeldoko mengklaim diri mendapat restu Presiden Jokowi dalam menggalang dukungan. Untuk itu, AHY berkirim surat kepada Presiden Jokowi untuk meminta konfirmasi.
Menurut Anggota Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) SP Lumban Gaol, langkah politik yang dilakukan AHY meminta klarifikasi Presiden justru langkah brilian.
“Karena sasaran tembaknya langsung mengena ke banyak, mengingat persoalan ini tak bisa dianggap kecil. Sebenarnya disituasi ini banyak pihak yang menginginkan agar Demokrat makin lemah dan kacau sebab sangat perpotensi besar dalam mendulang suara di pemilu 2024,” ujarnya, Minggu 7 Februari 2021.
Jadi lanjutnya, permasalahannya bukan sekedar calon capres atau pun cawapres, tapi justru partai berkuasa saat ini mengganggap saingan berat dalam kontestasi pemilu dan peraihan kursi DPR.
“Dan kita tidak bisa lupa ketika Golkar di obok-obok berapa tahun yang lalu yang akhirnya diambil dari Aburizal Bakri melalui munaslub Golkar. Dan hal yang sama mau diterapkan di partai Demokrat. AHY langsung membuat Presiden sebagai sasaran karena dimungkinkan melibatkan kekuasaan dibawahnya,” ungkap Gaol.
Walaupun ujarnya, sebenarnya Demokrat sadar bahwa Jokowi sebagai pribadi tidak mungkin mau melakukan hal kotor seperti itu, karena semua tahu Jokowi adalah orang baik. “Tapi agar sasaran itu tercapai maka suka atau tidak suka harus langsung ke pemegang kekuasaan meminta klarifilasi biar anak buahnya semua tersadar,” demikiannya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post