SAMPIT – Tidak hanya di tengah-tengah masyarakat atau sekumpulan komunitas saja, festival budaya juga diharapkan bisa dilaksanakan di sekolah-sekolah khususnya sebagai upaya pelestarian budaya daerah maupun budaya nasional.
“Hal ini sudah tertuang dalam kurikulum merdeka, dimana sekolah dilibatkan dalam pelestarian budaya melalui beberapa kegiatan. Festival budaya ini tidak hanya tentang tarian ataupun penampilan lainnya, namun pameran maka juga termasuk dalam festival budaya,”kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, M Irfansyah, Senin 5 Juni 2023.
Apalagi ujarnya, sudah banyak sekolah di Kotim yang menggelar gebyar projek penguatan profil pelajar pancasila melalui pagelaran arau bazar-bazar di sekolah masing-masing. Yakni anak-anak memamerkan hasil karya mereka, baik berupa makanan, kerajinan tangan maupun hasil pertanian.
Sementara itu Anggota DPRD Kotim Marianie berharap, kegiatan festival budaya wajib dilaksanakan setiap tahunnya juga oleh pemerintah daerah, sehingga pelestarian ini dilakukan dengan kompak dan merata.
“Tidak hanya itu, harus meningkatkan inovasi dan kualitas pelaksanaan. Tidak kalah penting pelibatan dalam kegiatan itu harus diperhatikan jangan sekelompok orang saja. Kita harap kegiatan itu melibatkan dan menjadikan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum sebagai objek kegiatan budaya selanjutnya,” ujarnya.
Karena ucapnya, dorongan dan dukungan dari pemerintah sangat penting untuk melestarikan budaya melalui generasi-genarasi muda saat ini, sehingga mereka ikut mencintai dan mau mempelajari kebudayaan agar tidak punah terkikis oleh perkembangan jaman.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post