SAMPIT – Saat ini pendidikan karakter tengah digencarkan, bahkan pemerintah menginginkan peningkatan karakter. Untuk mencapai itu, maka harus dibuat sebuah sistem manajemen terpadu yang berorientasi pada penguatan karakter mulai dari input, proses dan output serta outcome nya.
“Sementara ini sistem pendidikan kita pada tataran konsep tergolong ideal namun dalam tataran implementasi, masih kedodoran di sana-sini. sebagai contoh, dalam tujuan pendidikan tertulis beriman dan bertaqwa, namun dalam implementasinya pendidikan agama di sekolah masih minim,” kata seorang guru di Kotim, Sri, Kamis 16 Maret 2023.
Terus terang saja, ujarnya, pendidikan sekarang ini masih berorientasi pada kemampuan kognitif semata, kurang memperhatikan aspek sikap dan moralitas serta keterampilan dan skill.
“Hal itu dapat kita lihat mulai dari input, proses dan outputnya. Untuk itu kurikulum tingkat satuan pendidikan perlu diberi ruang lebih untuk meningkatkan moralitas siswa dan karakter serta keterampilan hidup yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuan sekolah masing-masing,” tegasnya.
Sementara itu, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kotim, Suyoso mengatakan, maka dari itu ada kurikulum baru yang sesuai dengan tantangan zaman saat ini, yaitu kurikulum merdeka.
“Dalam kurikulum ini, sekolah diberikan keleluasaan untuk menyusun kurikulumnya sendiri sesuai dengan kearifan lokal dan kebutuhan siswa di masa depan,” ujarnya.
(dia/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=107997 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post