SAMPIT – Setiap sekolah kali ini harus menerapkan merdeka belajar dalam proses belajar mengajarnya. Kurikulum ini menjadi tantangan bagi guru, karena dituntut melek teknologi, kreatif dan inovatif.
“Kami harus bisa membuat anak didik mengerti pembelajaran, tapi dengan rasa yang bahagia. Itu konsep merdeka belajar,” kata Kepala Sekolah Dasar Swasta (SDS) Anwar Karim VI Irma Handayani Surbekti, Rabu 7 Desember 2022.
Guru harus membuat peserta didik merasakan proses belajar mengajar merupakan ‘kebutuhan’. Dengan begitu murid bisa mengekspresikan kelebihan yang mereka punya dan tidak merasa terpaksa sekolah. “Sehingga murid datang ke sekolah dengan rasa senang mendapat ilmu agar hasilnya bagus,” imbuh Irma.
Namun, untuk mencapai itu guru dituntut melek teknologi, kreatif dan inovatif. Karena guru harus berusaha menerapkan aksi nyata belajar sambil bermain dan mengaitkan materi pembelajaran namun murid mengerti.
“Jadi, para guru harus benar-benar kreatif dan mencari informasi lebih luas. Ini tantangan bagi guru. Guru harus mempersiapkan pembelajaran, bukan hanya sekedar masuk, terus terpaku pada materi. Jauh lebih bagus kurikulum merdeka belajar ini, capaian belajarnya lebih baik, karena anak tidak bosan dan memahami materi,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post