SAMPIT – Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila (1 Oktober 2022), guru di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Sampit membacakan sambutan dari Menteri Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Indonesia, Nadiem Anwar Makarim untuk didengarkan kepada para siswa.
Adapun diantara isinya yakni, menjadikan nilai-nilai didalam Pancasila sebagai petunjuk dan tujuan hidup sehari-hari sebagai masyarakat Indonesia yang mengedepankan nilai-nilai inklusivitas, toleransi, serta bebas dari kekerasan. Saktinya Pancasila terletak pada komitmen bersama kita mewujudkan kemerdekaan yang sebenar-benarnya merdeka bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Kemendikbud ristek telah berkomitmen untuk terus menghadirkan transformasi yang selalu sejalan dengan pesan Bung Karno dalam pidato Lahirnya Pancasila. Yakni bahwa di atas kelima dasar Pancasila kita mendirikan negara Indonesia kekal dan abadi. Untuk itu, di atas kelima dasar Pancasila, mari kita terus bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya, membawa Indonesia melompat ke masa depan,” tutup Koordinator Hubungan Masyarakat, Elok Tersala Yemimasari membacakan sambutan, Senin 3 Oktober 2022.
“Semua anak-anak fokus mendengarkan dari kelas masing-masing karena hujan makanya tidak ada upacara,” jelas Kepala SMAN 3 Sampit, Livenur Hasby kepada matakalteng.com .
Dijelaskan, siswa dan semua pihak diharuskan mengenang kembali sejarah perjalanan bangsa, terlebih saat para pahlwan revolusi mempertahan ideologi bangsa. “Hari Kesaktian Pancasila diperingati untuk mengenang para pahlawan yang gugur oleh PKI yang dikenang sebagai G30S PKI (30 September 1965). 6 perwira tinggi dan 1 perwira menengah TNI AD dibunuh,” sebutnya.
Mereka adalah Jenderal Ahmad Yani, Mayjen R Soeprapto, Mayjen MT Haryono, Mayjen S Parman, Brigjen DI Panjaitan, Brigjen Sutoyo dan Lettu Pierre A Tendean.
“Dalam momen ini kami mengajak para peserta didik dan masyarakat untuk memperlajari dan mengenang sejarah bangsa. Masyarakat perlu tahu dan paham tentang sejarah yang sesungguhnya supaya tidak terjadi pembelokan akibat aspek kepentingan yang bersifat pragmatis,” tegasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post