SAMPIT – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menarik kembali buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) Kelas VII yang tengah beredar. Sebab buku tersebut keliru dalam menjelaskan trinitas dalam agama Kristen Protestan dan Katolik.
Untuk itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) segera menindaklanjuti hal tersebut dengan melakukan pendalaman bersama di internal guna memahami isi buku tersebut.
“Sekarang ini sedang kami tindaklanjuti dan dalam proses pendalaman di internal dinas, setelahnya akan segera kita tarik dari sekolah-sekolah yang menggunakan buku paket tersebut. Dalam waktu dekat akan ada pemberitahuannya,” ujarnya, Jumat 28 Juli 2022.
Penarikan buku PPKN ini bentuk merevisi hal-hal yang keliru. Yang mana nantinya dalam proses melakukan perbaikan, Pusat Perbukuan akan melibatkan perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia.
“Bahkan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan juga sudah menarik buku versi elektronik yang beredar dan akan segera diganti dengan edisi revisi. Pencetakan versi lamanya juga sudah dihentikan. Untuk pencetakan selanjutnya akan menggunakan edisi revisi,”jelasnya.
Diketahui, buku panduan belajar yang diterbitkan Kemendikbud Ristek viral di media sosial. Salah satu halamannya memuat penjelasan yang salah tentang konsep Trinitas dalam agama Kristen Protestan dan Katolik.
Kesalahan isi buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terbitan Kemendikbud Ristek untuk pelajar SMP Kelas VII ini awalnya disampaikan seorang imam Katolik, Sigit Pranoto. Melalui akun Twitter @mogitscj, Sigit mempertanyakan proses editing penerbitan buku panduan belajar itu kepada Kemendikbud Ristek dan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. Dia menilai penulis tidak memahami ajaran agama Kristen.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post