SAMPIT – Pendanaan Program Sekolah Penggerak yang baru saja diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak hanya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Namun juga mendapatkan dukungan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Bahkan, sekolah yang dinyatakan sebagai sekolah penggerak mendapatkan tambahan anggaran yang harus bisa dimanfaatkan dengan baik guna menunjang keberhasilan pendidikan dan mencerdaskan anak bangsa.
“Manfaat yang akan diperoleh sekolah sebagai pelaksana program sekolah penggerak sebut Wibisono, yaitu meningkatkan hasil mutu pendidikan dalam kurun waktu 3 tahun ajaran yang akan dimulai pada tahun ajaran mendatang,” kata Kepala SMAN 4 Sampit Ananto Wibisono, Kamis 17 Februari 2022.
Kemudian ujarnya, juga mendapatkan keuntungan percepatan digitalisasi sekolah, percepatan pencapaian profil pelajar pancasila, meningkatnya kompetensi kepala sekolah dan guru serta kesempatan untuk menjadi katalisator perubahan bagi sekolah lain.
“Sekolah juga mendapatkan pendampingan intensif untuk transformasi sekolah serta memperoleh tambahan anggaran atau dana dari pemerintah. Sehingga sekolah bisa melakukan berbagai kegiatan untuk penunjang belajar anak,” tegasnya.
Ia bersyukur dan bangga sekolahnya dapat terpilih menjadi sekolah penggerak, bahkan ia menyatakan sekolahnya sudah siap untuk menjadi sekolah penggerak, begitupula dengan warga sekolah lainnya sudah memahami apa itu sekolah penggerak.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post