SAMPIT – Tidak hanya sekolah yang berada di daerah hulu Kotawaringin Timur (Kotim), sekolah yang ada di dalam Kota Sampit juga terendam banjir pasca diguyur hujan berjam-jam, yakni Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Sawahan yang berada di Kelurahan Sawahan, Sampit.
Bahkan Kepala SDN 3 Sawahan, Achmad Robita Ebit mengatakan, pihaknya terpaksa menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sebelumnya sudah dilakukan.
“Karena kondisi banjir seperti ini sangat tidak memungkinkan untuk melaksanakan PTM meski hanya terbatas, biasanya kalau banjir langsung kami pulangkan karena membahayakan anak-anak,” kata Robita, Selasa 7 September 2021.
Meski demikian, dirinya mengaku masih ada peserta didik yang datang ke sekolah padahal pihaknya sudah mengumumkan sekolah diliburkan sementara hingga banjir surut.
“Kami mengumumkan libur melalui grup Whatsapp, memang disayangkan sekolah harus libur lagi padahal baru saja mulai PTM, namun kami juga tidak bisa memaksakan agar PTM dengan kondisi sekarang,” tegasnya.
SDN 3 Sawahan terletak di jantung Kota Sampit, tepatnya sekitar 500 meter ke arah Timur dari kantor Kelurahan Sawahan. Letak sekolah yang berada di pinggir sungai membuatnya rawan banjir. Apalagi air pasang berbarengan dengan hujan deras.
“Diperkirakan banjir akan surut dalam waktu beberapa hari kalau tidak ada hujan deras lagi, karena sekolah ini berada di dataran rendah sehingga mudah banjir, sedangkan lahan-lahan di sekitar tinggi,” jelasnya.
Menurutnya, agar tidak terjadi banjir terus menerus maka perlu ada pengerukan di area sekolah, pasalnya baru diguyur hujan selama satu hari saja sekolah sudah langsung kebanjiran setinggi lutut orang dewasa.
“Sedikit lagi air naik, maka ruang kelas akan turut kebanjiran. Sementara banjir hanya sampai di halaman sekolah,” tandasnya.
(dia/hab/matakalteng.com)
Discussion about this post