SAMPIT – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) terus berupaya meningkatkan upaya perlindungan dan penyelamatan individu dan habitat orang utan Kalimantan (pongo pygmaeus). Keberadaan hewan dilindungi itu terus terancam karena habitatnya sudah menipis. Padahal orang utan merupakan aset Indonesia yang hanya ada di Sumatera dan Kalimantan, serta sedikit di wilayah Malaysia namun merupakan icon konservasi global.
Belakangan ini dengan tingginya kejadian konflik antar manusia dan Orang utan menyebabkan korban di kedua belah pihak, bahkan sering berakhir dengan kematian orang utan. Ancaman utama terhadap orang utan terindikasi dari banyaknya konversi dan fragmentasi habitat, terutama untuk pertanian dan ekspansi kelapa sawit.
Untuk itu Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Kalimantan Tengah (Kalteng) Dendi Supiadin mengatakan, untuk saat ini penyelamatan dan evakuasi orang utan yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Ada sekitar 11 ekor Orang utan yang berhasil di Evakuasi oleh tim BKSDA.
“Orang utan yang berhasil dievakuasi oleh BKSDA untuk tahun 2022 ini sekitar 11 ekor di kabupaten, dominan adalah di Kabupaten Kotawaringin Timur,” ucapnya.
Dari sebelas ekor orang utan yang berada di Kotim tersebut 3 diantara di Desa Batuah. Pada bulan Mei 2022 BKSDA melakukan rescue di Desa Batuah dan pada saat itu orang utan yang berhasil di evakuasi berjenis kelamin jantan.
Orang utan Kalimantan jelas Dendi, dikategorikan sebagai satwa dilindungi. Species orang utan termasuk dalam Appendix I CITES yang berarti orang utan tidak boleh diperdagangkan. Untuk itu evakuasi menjadi atensi khusus karena memang itu sebagai upaya untuk menyelamatkan orang utan dari kepunahan.
“Yang dominan itu dari 11 ekor orangutan tersebut dari hasil rescue dan ada juga penyerahan dari masyarakat terutama yang baby orangutan kalau yang dewasa hasil Rescue semua,” tambahnya.
“Orang utan yang berhasil di evakuasi ataupun yang di ambil hasil penyerahan masyarakat akan dilakukan observasi nantinya orangutan akan dilepas liarkan dan pelepasan ya ini rencananya akan dilakukan di Suaka Margasatwa Lamandau Pangkalan Bun,” pungkasnya.
(gus/matakalteng.com)
Discussion about this post