SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus gencar melaksanakan peningkatan pembangunan, baik di dalam kota maupun di daerah pedesaan.
Karena terbatasnya anggaran daerah, tentu tidak semua mencukupi biaya pembangunan. Sehingga masih banyak desa di daerah pedalaman yang perlu diperhatikan.
Ditengah kemajuan jaman saat ini, semua persoalan dianggap menjadi mudah diatasi. Namun hal itu hanya berlaku bagi masyarakat yang hidup di daerah perkotaan. Sedangkan masyarakat yang ada di desa masih harus kesulitan, baik saat ingin bepergian maupun menghubungi orang yang dirindukan.
Teknologi canggih yang dipercaya mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat, nyatanya tidak berpengaruh di pedesaan. Jangankan untuk meningkatkan perekonomian dengan cara berjualan di media sosial, untuk mengangkut hasil bumipun mereka kewalahan.
Untuk itu TNI hadir dengan sebuah program TMMD (TNI Manunggal Membangung Desa), dimana sejumlah Anggota TNI bersama masyarakat turun langsung ke desa, mengabdikan dirinya untuk membantu meningkatkan pembangunan desa setempat.
Kata pembangunan tentu tidak luput dari perjuangan, sejumlah Anggota TNI yang turun ke desa-desa harus melalui jalan yang sulit dilintasi. Sudah menjadi ciri khas jalan di pedasaan beralaskan lumpur serta lobang di sana sini.
Benturan badan di dalam mobil, terombang ambing kanan kiri mewarnai perjalanan para TNI, yang sejatinya ingin mengabdi untuk negeri. Tidak ada keluhan yang keluar dari mereka, yang ada hanya senyum setia lantaran warga yang menyambut mereka dengan setia.
Salah satu daerah yang menjadi target TMMD Kodim 1015 Sampit yaitu Kecamatan Pulau Hanaut, dimana disana banyak masyarakat yang mengais penghasilan dengan bertanam padi, karet dan juga kelapa.
Seorang warga di Kecamatan Pulau Hanaut Dahlan mengatakan, dirinya hanya mampu menjual hasil panen padi satu minggu satu kali ke Sampit. Lantaran sulitnya mengangkut menggunakan perahu.
“Muatan terbatas, kalau membawa banyak dikhawatirkan terjatuh ke sungai” ujarnya, Jumat 16 Oktober 2020. Namun sejak adanya pembangunan dan perbaikan jembatan yang dilakukan melalui program TMMD, masyarakat disana sangat terbantu. Jembatan tersebut membuka akses jalan yang selama ini diidam-idamkan oleh masyarakat.
“Dengan adanya jembatan yang dibangun oleh TNI ini, maka dalam satu minggu kami bisa pulang pergi mengantar hasil panen untuk dipasarkan di Sampit. Tidak hanya satu kali seminggu,” sebutnya.
Program TMMD ini juga mendapat sambutan hangat dari Kepala Desa Bapinang Hilir, Kecamatan Pulau Hanaut Bahriansyah. Dirinya mengaku selama ini pembangunan di desanya tersebut sangat minim, karena anggaran yang tidak mencukupi.
“Dengan kehadiran Personel Kodim 1015/Spt, dalam program TMMD Reguler ke 109 kami sangat bersyukur. Karena akan membuka peluang rezeki bagi masyarakat disini,” ujarnya. Tentu saja Bahriansyah tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Kodim 1015 Sampit, karena telah memperbaiki jembatan di Desa Bapinang Hilir.
“Jembatan yang diperbaiki di desa kami ada dua, dan alhamdulillah sekarang sudah selesai. Jembatan itu sangat berpengaruh pada kepentingan aktivitas warga. Baik untuk hilir mudik maupun berdagang,” jelasnya.
Sehingga dengan kata lain, perbaikan jembatan tersebut telah membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Karena mobilitas usaha akan berjalan dengan aman dan lancar.
Terpisah, Komandan Kodim 1015 Sampit Ahmad Safari mengatakan, program TMMD Reguler ke 109 yang merupakan program terpadu lintas sektoral di pusat maupun di daerah, merupakan kepedulian TNI untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baik secara berkesinambungan dan berlanjut sehingga tercipta dan terbina kemanunggalan TNI dan Masyarakat dalam ketahanan Nasional.
“Dengan adanya Kodim 1015/Spt terpilih untuk melaksanakan program TMMD Reguler ke 109 tahun 2020, maka pada tahap pemilihan sasaran Kodim 1015/Spt melaksanakan koordinasi dengan Pemda, DPRD, Dinas Instansi yang terkait dan tokoh masyarakat Kotim. Untuk menyusun rencana sasaran fisik maupun non fisik, di Kecamatan Pulau Hanaut sebagai tempat/lokasi kegiatan TMMD,” jelasnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu percepatan Pembangunan di daerah pedesaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mewujudkan kemampuan perencanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan TMMD Reguler ke 109 yang berhasil, berdaya dan tepat guna.
“Kita juga ingin memantapkan keterpaduan dan persamaan Visi, Misi serta persepsi antara TNI, Pemda, instansi terkait dan masyarakat dalam pembangunan nasional di daerah melalui kegiatan TMMD. Serta memantapkan kegiatan Komunikasi sosial dalam rangka mengoptimalkan dukungan guna mewujudkan kegiatan TMMD Reguler ke 109,” sebutnya.
Selanjutnya, untuk mengembangkan dan memantapkan partisipasi masyarakat setempat dalam mendukung kegiatan TMMD, dan juga agar masyarakat memahami tentang wawasan kebangsaan, kesadaran hukum dan tata tertib, pengetahuan tentang narkoba dan memperoleh pengetahuan tentang Kehutanan dan Pertanian melalui kegiatan penyuluhan dalam rangka mewujudkan ketahanan wilayah.
“Memantapkan metode bimbingan teritorial guna merebut hati dan pikiran rakyat dalam rangka kemanunggalan TNI-Rakyat untuk menyiapkan Ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh di wilayah dalam mendukung sistem pertahanan negara, dan pemilihan sasaran disinergiskan dengan program pembangunan Desa disesuaikan dengan kesiapan Pemerintah dalam memberikan dukungan anggaran,” tutupnya.
Setibanya di desa yang menjadi target pembangunan, sejumlah Anggota TNI ini menginap di rumah warga setempat dan mes sekolah selama proses pembangunan. Hal ini tentunya menjadikan Anggota TNI lebih dekat dengan masyarakat.
Kedekatan yang dibangun tersebut akan mempengaruhi kerja sama antara TNI dan juga masyarakat. Karena pembangunan dan perbaikan jembatan turut melibatkan warga sekitar. Dan terlihat bahwa kerjasama serta rasa kekeluargaan antara mereka sudah terjalin.
Pasalnya, masyarakat setempat dengan senang hati membantu para TNI melakukan perbaikan jembatan. Canda tawapun sesekali terselip ditengah kesibukan mereka memperbaiki jembatan. Hingga tidak terasa perbaikan telah selesai.
Selanjutnya, semunya kembali ke rumah masing-masing sembari mengingat kegiatan hari itu yang kelak akan menjadi kenangan manis untuk mereka. Sejumlah warga yang turut membantu pembangunan hari itu pulang dengan perasaan bahagia, lantaran jembatan di desa mereka sudah bisa dilalui dengan aman dan nyaman.
Begitu juga dengan sejumlah Anggota TNI yang sudah mengabdi tersebut, mereka pulang dengan perasaan gembira lantaran sudah menunaikan tugas.
Begitulah akhirnya perbaikan jembatan itu selesai, masyarakat setempat akhirnya bisa beraktivitas dengan nyaman karena lebih mudah untuk berkunjung ke desa sebelah. Para TNI pun kembali memikirkan, pengabdian apa lagi yang bisa mereka lakukan.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post