SAMPIT – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Suprianti Rambat dan Muhammad Arsyad bertekad akan meningkatkan kegiatan produksi masyarakat di Kotim.
Menurut pihaknya, kawasan pedesaan sebagai wilayah yang luasnya paling besar memerlukan penanganan lebih serius dalam hal pemerataan produktivitas.
“Mengingat seluruh sumber daya pembangunan sebenarnya terpusat dikawasan ini, oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya yang bertujuan untuk meningkatkan volume kegiatan produksi di pedesaan,” sebut Ketua Tim Pemenangan Pasangan SUPER, Ary Dewar, Kamis 15 Oktober 2020.
Langkah yang akan dilakukan pasangan dengan jargon Kotim SUPER ini diantaranya, meningkatkan komoditi unggulan; dengan luas lahan yang begitu besar, diharapkan mampu memproduksi hasil pertanian dan komoditi unggulan lainnya, sehingga mampu menyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang tinggi.
“Sektor pertanian ini dapat ditingkatkan lagi dengan mencobakan komoditas unggulan yang memiliki nilai jual tinggi dan efisiensi produksi yang dikerjakan dengan pola budidaya terpadu,” sebutnya.
Selain itu, turut serta pengembangan sistem budidaya produksi dari hulu-hilir yang terkendali dalam tata organisasi yang terpadu dan terkendali dengan baik untuk mencapai nilai tambah yang optimal, meningkatnya swasembada beras, swasembada daging, swasembada ikan dan swasembada pangan menuju ketahanan pangan di Kotim.
“Kedua kita akan mengoptimalkan industri pengolahan, karena peningkatan Industri pengolahan memegang peranan penting disamping sektor pertanian. Untuk merangsang agar industri pengolahan dapat berkembang lebih optimal, maka diperlukan manajemen promosi yang lebih proaktif, baik dalam skala regional, Nasional maupun internasional,” ujarnya.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing omset penjualan, pendapatan devisa dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kemudian ketiga melakukan pemetaan sektor unggulan, dimana bertujuan untuk mengembangkan produk-produk unggulan dimasing-masing wilayah maupun potensi home industri yang sesuai dengan kondisi wilayah.
“Sehingga mampu tercipta kawasan tertentu di suatu wilayah hingga memudahkan pembinaan dan pemasaran hasil pertanian dan industri,” tutupnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post