SAMPIT – Puing reruntuhan bangunan terhampar rapi dengan tanah di kawasan Pasar Keramat Sampit, Jalan Usman Harun IV, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Selasa, 27 Agustus 2019, pagi. Aroma hangus dari sisa bangunan dan barang terbakar masih tercium pekat dihidung.
Bangunan yang dulunya adalah rumah serta kios itu kini berubah bentuk menjadi arang yang hitam pekat. Meskipun api sudah padam, namun masib terlihat ada gumpalan asap yang sesekali keluar dari balik reruntuhan itu.
Si jago merah mengamuk saat ligkungan padat penduduk ini sedang dalam keadaan sepi. Sekitar pukul 02.30 WIB, api menyala dari rumah warga yang bernama Dewi. Warga yang melihat si jago merah sedang memakan bangunan berkonstruksi kayu ini pun sontak berteriak ‘Api, Api, Kebakaran, Kebakaran’.
Seketika keadaan ini berbalik hingga 160 derajat. Warga yang berada di kawasan Pasar Keramat Sampit itu pun langsung berhamburan keluaran rumah menyelamatkan barang berharganya. Hembusan angin yang kencang ke arah barat membuat api semakin membesar.
Dengan ganasnya jago merah semakin menggelora hingga melahap 5 bangunan yang ada disekitarnya. Kini para pemilik hunian yang menjadi bara (Dewi, Joko, Muhammad, Baiti, Yuyun dan Mariana) hanya terdiam pasrah.
“Tidak ada satu pun barang yang berhasil diselamatkan. Hanya tersisa pakaian yang melekat ditubuh ini saja. Semua harta benda yang saya milik sudah habis,” kata Mariana saat berbincang dengan awak media Matakalteng.com.
Air mata perempuan berusia 55 tahun ini terbendung meratapi musibah tersebut. Dirinya rela menjual rumah yang berada di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan untuk berangkat umroh. Namun niatan baik ini menjadi tertunda akibat keganasan api pembawa bencana.
“Rumah di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan saya jual. Separuh uangnya saya belikan rumah disini (sembari menunjuk bangunan yang terbakar). Dan sisanya saya simpan untuk umroh. Kayaknya bakalan tertunda. Baru dua bulan rumah ini saya beli,” sebut perempuan yang hidup seorang diri ini.
Amukan api ini dapat dijinakan setelah 30 orang penakluk api beserta 4 armada dikerahkan ke lokasi kejadian. Hanya 30 menit si jago merah bertekuk lutut. Aliran listrik disekitaran lokasi kini terputus. Mereka kini menunggu uluran tangan dari setiap orang yang dermawan.
Panasnya api ini membuat beberapa kaca jendela rumah warga disekitar lokasi menjadi retak dan ada juga barang yang meleleh. Selain itu, salah seorang warga mengalami luka bakar. Endang mengalami luka bakar skitar 20 persen hingga harus dilarikan ke RSUD Dr Murjani Sampit. Dan ada satu warga yang tidak sadarkan diri akibat tersetrum, Erwin.
Garis polisi telah terpasanv mengitari puing bangunan ini. Aparat kepolisian setempat sudah melakukan olab tempat kejadian perkara dan mengumpulkan keterangan para saksi. Namun masih belum dapat disimpulkan asal usul api penyebab Pasar Keramat Sampit Membara.
“Kasus ini masih dalam penyelidikan. Tim sudah turun ke TKP. Warga yang mengalami musibah ditampung di kediaman salah seorang warga disekitar lokasi dan ada juga yang mengungsi ke rumah sanak saudaranya,” kata Kapolsek Baamang AKP Agoes Tri mewakili Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel.
(shb/matakalteng.com)
Discussion about this post