KUALA PEMBUANG – Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan Bambang Yantoko menilai jika selama kurang lebih 18 tahun menjadi salah satu kabupaten pemekaran di Kalimantan Tengah (Kalteng), semangat pelanayan publik terhadap masyarakat masih belum terlalu optimal.
“Semangat pemekaran untuk memberikan pelayanan maupun dalam upaya peningkatan terhadap kesejahteraan masyarakat, menurut saya pribadi itu masih belum terlalu maksimal,” katanya di Kuala Pembuang, Kamis 22 April 2021.
Dirinya berpendapat demikian bukan tanpa alasan, hal ini dilatarbelakangi dengan usia yang sudah 18 bahkan hampir 19 tahun masih banyak pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan.
“Jika semangat pemekaran itu adalah untuk memberikan pelayanan akses yang baik dan merata kepada masyarakat yang ada di wilayah setempat, maka kondisi itu masih belum sesuai dengan kondisi di lapangan. Mengapa demikian, karena masih banyak akses jalan kita yang sangat sulit dilalui seperti Suling Tambun menuju dalam kota ini,” ujarnya.
Padahal menurutnya, akses jalan yang memadai biak itu antar desa, kecamatan bahkan ke wilayah ibukota kabupaten menjadi urat nadi perekonomian masyarakat yang ada di Bumi Gawi Hatantiring. “Tapi sampai dengan saat inikan kita masih belum mencapai itu, bisa dilalui tapi dengan paksaan,” tambahnya.
Sementara itu, jika berbicara dari kesejahteraan masyarakat, meskipun notabenenya di tahun 2019 silam Kabupaten Seruyan telah lepas dari status daerah tertinggal. Akan tetapi nyatanya di lapangan masih banyak masyarakat di wilayah setempat yang masih berada di bawah standar garis kemiskinan.
“Sementara upaya kita untuk mendatangkan para investor khususnya perkebunan kelapa sawit termasuk bagi kami yang ada di Dapil II itu perannya masih belum maksimal, masih banyak yang perlu kita benahi,” ungkapnya.
(ald/matakalteng.com)
Discussion about this post