KUALA PEMBUANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan mengungkapkan jika perluasan lahan perkebunan yang tidak terkendali, khususnya untuk kelapa sawit yang terjadi saat ini memberikan dampak negatif.
“Perluasan lahan perkebunan yang semakin tidak terkendali di Seruyan berdampak pada lingkungan akibat semakin tersisihnya hutan, selain itu saat ini kondisi perekonomian masyarakat banyak yang berada dibawah garis kemiskinan dan semakin tersisih. Jadi dari segi lingkungan dan ekonomi berpengaruh,” kata Wakil Ketua I DPRD Seruyan Bambang Yantoko, Rabu 23 Desember 2020.
Menurutnya, hal tersebut bisa dilihat dari kondisi di lapangan saat ini khususnya masyarakat yang tinggal di sepanjang daerah bantaran Sungai Seruyan, dimana saat ini perluasan lahan perkebunan kelapa sawit sudah semakin tidak terkendali.
Hal tersebut semakin diperburuk dengan banyaknya Perusahaan Besar Swasta (PBS) perkebunan yang tidak taat aturan dan tidak memenuhi kewajibannya kepada daerah, khususnya masyarakat yang ada di wilayah setempat.
Kondisi ini lanjut Bambang, perlu langkah dari Pemerintah Daerah untuk mengambil tindakan demi kesejahteraan masyarakat Bumi Gawi Hatantiring dan mereka bisa menikmati hasil alam yang ada di daerah mereka sendiri.
“Tentu saja kita mempertanyakan bagaimana mekanisme perijinannya, disamping itu masalah realisasi plasma juga menjadi catatan tersendiri yang harus dibenahi,” jelasnya.
(gen/matakalteng.com)
Discussion about this post