PULANG PISAU – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) Edvin Mandala soroti kelanjutan pembangunan kristiani center yang minim anggaran.
Yang mana salah satu dari lima program unggulan pemerintah daerah ini dinilai tata letak penepatan bangunan kurang tepat sebagai pusat keagamaan trutama kristen karena jauh dari keramaian dengan anggaran hanya Rp15 Miliar.
“Harus diketahui bahwa kristiani center ini bukan gereja. Sebab, semua orang beranggapan seperti itu. Semua sekte ada disitu sehingga ini menjadi pusat keagamaan dan kebetulan anggarannya paling kecil dibanding yang lain,” katanya.
Ia mengaku, saat sebelum tahapan pembangunan dilakukan dengan anggaran tersebut pihaknya pernah melakukan usulan terhadap lokasi agar bisa menghemat biaya, karena struktur tanah dibangunan saat ini tidak memungkinkan dengan biaya tersebut sehingga membuat bajetnya begitu tinggi.
“Dari awal saya tidak setuju dibangun disitu karena lahan yang gambut. Sebab kalau lokasinya sesuai usulan kemarin, maka akan menghemat biaya sekitar Rp5 Miliar,” ujarnya kepada awak media, Selasa 22 Oktober 2019 lalu.
Meski demikian politikus Gerindra ini mengatakan di tahun 2019 akan ada penimbunan kelanjutan pembangunan kristiani center, sehingga ditahun 2020 sudah dapat operasional dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
(ru/matakalteng.com)
Discussion about this post