PALANGKA RAYA – Akibat Pendemi Covid-19 yang melanda Indonesia pada awal tahun lalu, berdampak hampir disemua lini salah satunya di sektor ekonomi.
Ketua Komisi B DPRD Palangka Raya Nenie A Lambung mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak pada keberlangsungan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Mengacu pada hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menunjukkan 94,69 persen pelaku usaha UMKM di tanah air mengalami penurunan penjualan sejak pandemi,” ujar Nenie, Kamis 5 November 2020.
Melihat kondisi tersebut Nenie menyatakan dukungan pada setiap upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Palangka Raya. Beberapa usaha telah dilakukan seperti memberikan bantuan stimulus dan pelatihan kerja.
Neni menilai program pemulihan ekonomi yang berisikan pelatihan manajerial maupun pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk pelaku usaha UMKM maupun bidang usaha kecil lainnya, sangat bermanfaat dan diharapkan mampu mendorong kembali pergerakan ekonomi.
“Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah telah menggelontorkan berbagai bantuan stimulus bagi sektor usaha. Terutama yang tertuang dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), maka akan sangat berarti bagi para pelaku usaha,” ucap Nenie.
Disebutkannya bantuan stimulus tersebut mulai dari subsidi bunga kredit, restrukturisasi kredit, penjaminan kredit, hingga Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang khusus menyasar kebutuhan pembiayaan bagi segmen ultra mikro.
(vi/matakalateng.com)
Discussion about this post