SAMPIT – DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyampaikan kepada pemerintah daerah bahwa perlu dilakukan siring menggunakan batu belah di desa Batuah, hal itu mengingat kondisi jalan yang terus tergerus oleh air sungai.
“Pembangunan jalan di daerah pedesaan selain perlu memperhatikan aspek teknis konstruksi jalan, juga perlu memperhatikan aspek konservasi tanah mengingat kondisi wilayah dengan topografi yang berbukit dan tanah yang peka erosi,” ujar Ketua DPRD Kotim, Rinie Anderson, Jumat, 2 Februari 2024.
Dari hasil survey lapangan lanjutnya, menunjukkan bahwa tidak sedikit erosi tanah yang berasal dari jalan, khususnya berupa longsoran dari tampingan dan tebing jalan.
“Tujuan dari pengendalian erosi pada jalan adalah untuk mengamankan jalan dan membangun jalan yang tidak menjadi sumber erosi. Hal itu bisa dilakukan dengan pembuatan siring,” sebutnya.
Dengan kata lain lanjutnya, pemerintah harus melakukan peningkatan atas jalan tersebut. Manfaat ditingkatkan/dibangunnya jalan desa untuk masyarakat pedesaan yaitu memperlancar hubungan dan komunikasi dengan tempat lain.
“Selain itu juga akan mempermudah pengiriman sarana produksi ke desa, mempermudah pengiriman hasil produksi ke pasar, baik yang di desa maupun yang di luar dan meningkatkan jasa pelayanan sosial, termasuk kesehatan, pendidikan, dan penyuluhan,” tegasnya.
Ia berharap hal ini dapat direalisasikan pemerintah, pasalnya yang diusulkan tersebut hanya sepanjang 400 meter. Sehingga dirasa pemerintah dapat memenuhinya.
“Selain itu mereka juga mengusulkan pelebaran jalan sepanjang 200 m, penimbunan lapangan sepak bola, pengadaan pagar Pustu dan pengadaan pagar sekolah SMP,” bebernya.
(dia/matakalteng)
Discussion about this post