SAMPIT – Ketua Fraksi PKB Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) M Abadi mengakui, tradisi membuka lahan baru dengan sistem bakar bukan lah baru. Itu sudah menjadi warisan turun temurun.
Namun, sejak dulu tidak pernah kebakaran hutan disebabkan oleh para peladang. Sebab para peladang ini membuka lahan penuh dengan kearifan lokal. Akan tetapi sekarang ini larangan membuka lahan dengan cara dibakar berimbas kepada mereka.
“Orang Dayak dalam membuka lahan sistem bakar bukan hal baru. Sejak nenek moyang dulu tetapi tidak pernah yang namanya kalau membuka lahan itu meluas karena ada kriteria dan sistem berladang yang dilakukan orang lokal ini,” kata Abadi, Senin 15 Mei 2023.
Dia berharap ada solusi bagi petani ataupun peladang. Pemerintah mestinya tidak cukup hanya sekadar melarang tetapi tidak disertai dengan memberikan solusi bagi para petani yang saat ini tidak bisa berladang.
“Sebuah keharusan ada solusi bagi saudara- saudara kita peladang. Mereka harus diajak dan diberikan fasilitas supaya mereka tetap bisa produktif, karena sekarang ini banyak yang meninggalkan profesi ini lantaran tidak ada modal membuka lahan jika tidak dengan cara dibakar,” tegasnya.
Padahal ujarnya, kejadian kebakaran hutan dan lahan yang paling besar terjadi di Kotim ini di sebebkan oleh oknum perusahaan besar, namun dampaknya akhirnya kepada semua masyarakat. Dan ini tentu sangat menyulitkan.
(dia/matakalteng.com)
Dapatkan konten "Ingat!! Buka Lahan dengan Cara Dibakar Bukan Hal Baru" dengan mengirim permintaan melalui email konten@matakalteng.co.id
Discussion about this post