SAMPIT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) menyoroti angka kemiskinan di Kotim yang mengalami kenaikan hingga 5 persen dari total penduduk.
“Kenaikan angka kemiskinan itu dialami pada tahun lalu, jangan sampai tahun ini naik lagi. Angka kemiskinan harus bisa ditekan dan berkurang,” kata anggota DPRD Kotim, Syahbana, Kamis 9 Februari 2023.
Syahbana yang juga sekretaris Komisi II ini mempertanyakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan menurunkan tingkat kemiskinan.
“Apakah program bantuan atau lainnya?. Seperti halnya Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai kompensasi kenaikan harga BBM dari Pemerintah Pusat, atau ada formulasi baru? Apakah program tersebut bisa dikolaborasikan dengan program dan kegiatan Pemkab Kotim dalam upaya membangun ketahanan ekonomi dan dapat mengurangi angka kemiskinan di Kotim?,” ucapnya penuh tanya.
Dirinya berharapkan pemerintah mempunyai upaya baru, atau mencontoh daerah lain yang sudah berhasil mengatasi angka kemiskinan.
Di Bumi Habaring Hurung ini, sejak tahun 2021 lalu angka kemiskinan mencapai 5,9 persen atau 27.060 jiwa dengan jumlah penduduk miskin ekstrem sebesar 8.290 jiwa atau 1,79 persen. Tahun selanjutnya meningkat, hampir 35 persen warga tercatat sebagai perekonomian lemah.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post