SAMPIT – Permainan lato-lato yang kini mulai menjamur kembali ternyata menuai pro dan kontra, lantaran resiko permainan yang bisa membahayakan anak-anak yang memainkannya.
“Beberapa daerah bahkan sudah melarang permainan lato-lato dimainkan di lingkungan sekolah karena cenderung mengganggu KBM (kegiatan Belajar Mengajar),” kata anggota Komisi III DPRD Kotim, Riskon Fabiansyah, Jumat 20 Januari 2023.
Lanjutnya, kemudian ada juga informasi lato-lato yang memakan korban, pihaknya berharap permainan lato-lato di daerah khususnya di Kotim tidak sampai memakan korban juga.
“Disatu sisi permainan lato-lato adalah jenis permainan tradisional yang perlu dilestarikan sehingga dalam penggunaannya untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, orang tua wajib mengawasi anak-anaknya yang sedang bermain lato-lato,” tegasnya.
Meski demikian, menurut Riskon permainan ini juga memberikan dampak positif dimana anak-anak menjadi lebih sering bersosialisasi dengan lingkungannya karena ingin mengadu skil bermainnya.
“Kemudian anak-anak juga jadi berkurang durasi main handphonenya, karena bermain lato-lato dianggap lebih seru dan menantang daripada bermain game online di handphone,” ucapnya.
Maka dari itu tambahnya, semua permainan pasti ada resikonya. Sehingga orangtua harus mengajarkan anak bermain pada saatnya, pada tempatnya dan berhati-hati.
(dia/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=102926 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post