SAMPIT – Masyarakat yang terdampak banjir beberapa waktu lalu, khususnya di wilayah Mentaya Hilir Utara (MHU), tidak hanya membutuhkan bantuan sembako namun juga bibit tanaman, lantaran puluhan hektare lahan pertanian milik gagal panen hingga menyebabkan kerugian ratusan juta rupiah. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) Rudianur pasca berkunjung ke wilayah tersebut.
“Banjir kali ini memang cukup parah, sehingga banyak tanaman yang terendam, di antaranya buncis, cabai merah, jagung, kacang, dan lainnya. Untuk itulah kami berharap Dinas Pertanian bisa membantu, agar pertani disana bisa kembali menanami lahan mereka. Kebun sayur yang terendam sekitar 25 hektar,” sebutnya, Jumat 17 Juni 2022.
Disamping itu, Rudianur juga mengapresiasi pemerintah setempat yang sudah turun ke lokasi dan memberikan bantuan sembako secara langsung kepada masyarakat terdampak banjir. Menurutnya bantuan itu cukup efektif karena diberikan tidak lama setelah mendapatkan informasi jika sejumlah desa mengalami kebanjiran.
Sementara itu, Kepala Desa Sumber Makmur Supriyo mengatakan, untuk modal tanam diperkirakan mencapai Rp 5 juta per hektar. Lahan yang ada sekitar 25 hektar, maka kerugiannya ditaksir mencapai Rp 125 juta. Padahal warga setempat sudah berusaha sedikit demi sedikit membangun lahan pertanian tersebut.
“Disini ada 412 KK atau 1.351 jiwa, dan sebanyak 45 KK yang terdampak banjir. 30 KK diantaranya tergenang banjir di kisaran 5 hingga 15 cm dari lantai rumah. Selain rumah, yang juga terendam ada fasilitas umum, seperti mushola, kantor desa dan sekolah,” sebutnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post