SAMPIT – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) Pardamean Gultom meminta pembangunan yang dilakukan harus memperhatikan tata kota agar tidak kumuh dan bebas dari bencana banjir yang kerap terjadi seperti belakangan ini.
“Kota bukan hanya sebagai tempat tinggal, bermukim, beraktivitas dan memenuhi kebutuhan fisik melalui penyediaan prasarana dan sarana fisik, tetapi juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sosial budaya untuk mengembangkan kehidupan yang lebih berkualitas,” kata Gultom, Jumat 25 Maret 2022.
Lanjut Gultom, hal itu berlaku untuk pemerintahan, perdagangan, penyedia jasa dan pariwisata, sehingga sangat terkait dengan pengaruh urbanisasi yang menjadi tantangan bagi pengelola wilayah kota bagaimana melakukan pembangunan yang bermanfaat.
“Oleh karena itu perlu langkah-langkah strategis dalam menata kota, untuk menyikapi berbagai kebutuhan infrastruktur perkotaan mulai dari pelayanan air bersih hingga penataan ruang terbuka hijau. Hal ini guna memberikan kenyamanan kepada masyarakat disamping juga menjalankan pembangunan,” tegasnya.
Ia berharap, pembangunan kedepannya baik skala besar maupun kecil benar-benar melakukan analisis dampak lingkungan (Amdal) dan secara transparan mengumumkan hasilnya, guna mewujudkan pembangunan sesuai dengan fungsinya namun juga tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan sekitar.
“Khususnya pembangunan yang dilakukan berdekatan dengan sungai maupun anak sungai, agar hal ini lebih diperhatikan. Jangan sampai pembangunan malah menutup atau merusak aliran sungai, sehingga ketika hujan deras sungai meluap dan terjadi banjir,” ujarnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post