SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Rinie Anderson mengingatkan, agar semua satuan pendidikan hingga ke perguruan tinggi untuk konsisten untuk menerapkan pembelajaran mengenai Pancasila.
Hal ini sangat penting seiring munculnya paham-paham yang berpotensi tidak mengakui keberadaan Pancasila sebagai dasar negara yang final itu.
Politikus PDI Perjuangan ini berharap agar Pancasila tidak hanya sebatas dihafal dan diketahui begitu saja tetapi yang terpenting adalah bagaimana pengamalannya dalam kehidupan bermasyarakat. Khususnya di tengah masyarakat yang heterogen tersebut.
“Maka dari itulah mulai sejak dini sudah diajarkan mengenai Pancasila, setiap Upacara senin dilafalkan bersama. Ini tentunya ada maksud dan tujuan supaya Pancasila itu memang terpatri dalam benak kita sebagai warga negara Indonesia ini,” ujarnya, Selasa 1 Juni 2021.
Rinie juga menekankan untuk mewaspadai paham-paham radikalisme yang kini tengah menjadi persoalan bangsa ini. Penyelesaian munculnya paham itu harus ditangani secara konperensif. Tidak cukup hanya sekadar pemerintah tetapi juga peran dari guru sekolah, hingga dosen perguruan tinggi serta kampus-kampus yang rawan disusupi paham tersebut.
“Artinya paham apapun selain pancasila harus kita perangi bersama karena Bangsa Indonesia sudah menjadikan Ideologi Pancasila yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, Sebagai ideologi negara, Pancasila memiliki peran yang sangat dirasakan rakyat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai pemersatu bangsa dan sebagai panduan rakyat Indonesia dalam berpikir, berperilaku, dan bertindak,” demikiannya.
(dia/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=47972 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post